SERAYUNEWS-Memeringati hari pahlawan nasional, sejumlah guru SD IT Bina Insani Banjarnegara mengikuti peningkatan kompetensi guru, Minggu (10/11/2024). Caranya, dengan mengenal dan memahami para pahlawan, baik lokal maupun nasional.
Dalam kegiatan tersebut, pihak sekolah sengaja menghadirkan sejarawan Banjarnegara Heni Purwono sebagai narasumber. Heni mengajak para guru memanfaatkan momentum hari pahlawan sebagai satu sarana untuk mengenal sejarah dan perjuangan para pahlawan.
Heni yang juga guru sejarah SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara mengajak para guru ini bermain tebak kartu yang bergambar tokoh pahlawan. “Untuk kali ini, kami memang lebih banyak berbicara tentang sejarah dan pahlawan yang berkaitan dengan Banjarnegara. Ini kami lakukan agar ada aspek kedekatan, sehingga akan lebih menarik dalam pembahasan,” katanya.
Menurutnya, bercerita tentang VOC tentu akan sangat jauh, sehingga pemilihan para pahlawan lokal akan lebih menarik. Termasuk, dengan mengaitkan perjuangan pahlawan lokal Mangun Yudho Seda Loji yang makamnya ada di Desa Petambakan.
Pahlawan nasional Pangeran Diponegoro juga menjadi pembicaraan dalam hal ini. Termasuk, terkait dengan bagaimana perpindahan Kabupaten Banjarnegara akibat perang tersebut, dan dalam proses ini dan ada tokoh Mangunbroto yang pro Diponegoro sekaligus Dipayudha yang membantu Belanda.
“Ketika bicara tentang persiapan kemerdekaan Indonesia, kita bisa ceritakan tentang Sumitro Kolopaking Purbonegoro yang merupakan seniornya Muhammad Hatta di Belanda sekaligus anggota BPUPKI,” katanya.
Tak hanya itu, Heni yang juga ketua Tim Ahli Cagar Budaya Banjarnegara ini juga mengajak guru-guru untuk dapat mengaitkan tokoh nasional seperti Jenderal Sudirman yang masa mudanya belajar ilmu silat dengan Kiai Busyro Syuhada dari Banjarnegara. Sehingga ia bisa menjadi Panglima Besar yang teguh pendirian.
“Intinya, kita mengajak para guru ini untuk bangga dengan pahlawan lokal maupun nasional, sehingga hal ini dapat ditularkan pada anak didiknya. Untuk anak SD, buatlah story telling yang menarik. Kadang lengkapi juga dengan gambar pendukung. Bahkan sesekali guru masuk kelas dengan kostum unik dan menarik, sehingga anak sejak penampilan pertama langsung tertarik kepada guru,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SDIT Bina Insan Edi Susanto menilai kegiatan ini sangat penting untuk membangun karakter siswa. Hal ini juga dapat menjadi inspirasi dalam pendidikan masa kini. Sehingga, pola ini akan menumbuhkan kesadaran tentang peran tokoh-tokoh Banjarnegara sangatlah penting bagi kemerdekaan Indonesia. Ini tentu akan menjadikan siswa bangga terhadap daerah dan juga tokoh pahlawannya.