SERAYUNEWS– Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap mengandeng Bulog gencarkan Gerakan Pangan Murah di wilayah Kabupaten Cilacap. Gerakan ini sebagai upaya menekan harga beras di Cilacap yang kian melambung.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap, Sigit Widayanto menyampaikan, sejumlah upaya dilakukan dalam menekan inflasi termasuk harga beras mahal. Beberapa upaya tersebut yakni melakukan Gerakan Pangan Murah dengan menjual harga beras lebih murah dari harga pasaran.
“Bersama dengan Bulog melaksanakan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) berupa beras. HET Rp10.900, dijual di SPHP Rp10.200 per Kilogramnya. Kegiatan ini sudah dilaksanakan setiap Minggu dari bulan Januari dengan sumber beras dari masing-masing gudang Bulog (Gumilir, Lomanis, Maos dan Majenang),” ujarnya, Sabtu (24/2/2024).
Lebih lanjut, Sigit menjelaskan, stabilisasi pasokan dan harga pangan digelar menyasar lokasi dan kegiatan yang strategis, yaitu memanfaatkan car free day (CFD). Kegiatan ini mendapat antusias masyarakat.
“Gerakan pangan murah melalui CFD digelar setiap Minggu dan rencana 4 Minggu ke depan masih kita lakukan dengan menggandeng Bulog. Masyarakat juga antusias sekali terkait dengan beras ini,” imbuhnya.
Selain Gerakan Pangan Murah, upaya menekan harga beras juga dilakukan melalui penyaluran bantuan sosial beras program pemerintah yaitu 10 Kilogram untuk satu keluarga penerima manfaat (KPM) yang pada bulan Februari 2024 ini kembali disalurkan.
“Ada 10 Kilogram per KPM untuk Januari Februari Maret, mudah mudahan dapat ditambah 3 bulan berikutnya April, Mei, Juni. Yang Januari sudah disalurkan, yang Februari mulai tanggal 21, sampai seminggu ke depan total jumlah 196.685 KPM,” ujarnya.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan yaitu dengan mengimbau kepada masyarakat supaya mengurangi perilaku boros pangan, dengan pemenuhan sesuai kebutuhan saja dan tidak berlebih.
“Mengimbau masyarakat mengurangi boros pangan, dengan mengkonsumsi pangan secukupnya, tidak usah berlebihan, sehingga terjadi pemborosan pangan,” imbuhnya.
Sigit menambahkan, meskipun Cilacap surplus beras, namun harga beras di lapangan masih tinggi. Sedangkan untuk penyebab beras mahal di Cilacap dipengaruhi oleh sejumlah faktor di antaranya karena terdampak elnino dan masa panen yang tidak merata.
“Kondisi di Cilacap rata-rata karena kemarin terdampak elnino, ada yang mundur ada yang tidak panen, harga jadi tinggi. Meskipun Kalau kita buat neraca pangannya, stok beras di Cilacap cukup untuk 2,5 bulan ke depan. Kita masih surplus 43.443 ton, tapi memang kondisi lapangan harga tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, untuk mempersiapkan menghadapi puasa Ramadan, pihaknya akan mengoptimalkan monitoring dan evaluasi di lapangan serta menggelar operasi pasar dengan menggandeng Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM.
“Sebelum puasa kita akan turun ke lapangan untuk monitoring evaluasi harga di pasar kemudian akan bikin gerakan pangan murah di beberapa lokasi selain di CFD,” tandasnya.