SERAYUNEWS-Harga cabai di Kabupaten Banjarnegara terus mengalami kenaikan sejak jelang akhir tahun 2024 lalu. Bahkan, pekan ini, harga cabai di pasaran Banjarnegara menembus angka hingga Rp80 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai di pasaran ini berbanding terbalik dengan nasib pada petani caabi di Banjarnegara. Pasalnya, banyak tanaman cabai di Banjarnegara yang mengalami penurunan produksi atau bahkan gagal panen akibat pengaruh cuaca buruk dan menyebabkan tanaman terserang jamur dan kering.
“Akibat cuaca buruk ini banyak tanaman cabai yang layu, kering, dan tidak bisa ditolong lagi, terlebih obat-obatan juga mahal. Untungnya harga lagi tinggi, sehingga bisa sedikit mengurangi kerugian meski hasil panen menurun lebih dari 70 persen,” kata Subur, petani cabai Banjarnegara.
Menurutnya, untuk biaya operasional awal penanaman cabai membutuhkan modal sekitar Rp10 juta untuk 3.000 batang dan bisa sampai 3 kali panen. Untuk sekali panen dalam kondisi normal bisa menghasilkan hingga 2 kuintal cabai. Namun, saat ini hanya bisa menghasilkan sekitar 50 kilogram cabai.
“Dengan kondisi saat ini, hasil panen cabai paling hanya sekitar Rp5 juta, dan ini masih jauh dari modal. Untungnya harga saat ini di petani mencapai Rp50 ribu per kilogram, sehingga bisa mengurangi kerugian bagi petani,” katanya.
Kondisi yang sama juga diakui Sutikno, petani cabai lainnya. Dia mengatakan, akibat kondisi cuaca saat ini, banyak tanaman cabai yang kering dan mati. Sehingga, petani datang ke lahan bukan hanya untuk memanen. Justru sebaliknya, mereka mencabuti tanaman cabai mereka yang seharusnya mulai panen.
“Ya gimana lagi. Bisa dilihat pada rontok semua. Gagal panen saya dan teman-teman lain, kalaupun masih ada yang bisa dipanen, jumlahnya sangat sedikit,” katanya.
Dia menjelaskan, usia cabai rawit yang ditanamnya sekitar 4 bulan. Seharusnya sesuai prediksi, saat ini harsunya memasuki pasa panen. Biasanya dia hanya memanen 3 kali. Habis itu tidak bisa dipanen sama sekali karena kondisi cabainya rontok, daunnya kering mati.
“Penyebabnya karena cuaca ekstrem, terus kemungkinan ada jamur yang menyerang. Akhirnya ya ini, banyak yang mati,” ujarnya.
Menurutnya, normalnya satu kotak lahan cabai mendapatkan panen 70 kilogram hingga 90 kilogram per 5 hari. Sekarang hanya 1 kilogram bahkan ada yang tidak mencapai itu.