Pada tahun 2021 ini, sebanyak empat inovasi Kabupaten Banyumas, berhasil masuk dalam Top 40 di Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021 Provinsi Jawa Tengah. Padahal, dalam kompetisi tersebut, Kabupaten Banyumas hanya mengirimkan lima inovasi pelayanan publik.
Purwokerto, serayunews.com
Kabag Organisasi Setda Banyumas, Rintawati Sandra Dewi mengatakan, dengan terdaftarnya empat inovasi di KIPP, Banyumas termasuk dalam 20 kabupaten yang berhasil masuk ke KIPP Jawa Tengah, dan merupakan salah satu daerah yang inovasinya terbanyak masuk dalam KIPP 2021 Jawa Tengah.
“Empat inovasi tersebut yakni Sistem Inovasi Andalan Pelayanan Publik Kabupaten Banyumas atau SIAPPMAS yang digagas oleh Sekretariat Derah Kabupaten Banyumas, kemudian Gemas Pesulan (Gerakan Masyarakat Perduli Sungai dan Jalan, red) yang digagas oleh Dinas Pekerjaan Umum, Rinjing Pustaka yang digagas oleh Pemerintah Daerah Banyumas dan SALINMAS (Sampak Online Banyumas, red) yang digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup,” ujar dia, Jumat (15/10).
Rinatiwati menambahkan, dari kompetisi terdahulu untuk inovasi publik, Banyumas sudah bertengger di kancah nasional yakni pada Inovasi PSC119 pada tahun 2021 dan masuk ke dalam TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemeparekraf). Lalu, pada tahun 2020 Inovasi Gerbang Penyandang Disabilitas Sukses (Gendis) Banyumas berhasil masuk ke dalam TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Kemenpar RI.
“Dari 20 (Kabupaten, red) ada beberapa Kabupaten yang tidak masuk, tetapi kita alhamdulillah empat inovasi ktia bisa bersaing untuk maju ke tahap berikutnya,” katanya.
Rianti menjelaskan, satu dari empat inovasi tersebut yakni SALINMAS, merupakan paduan antara Teknologi Informatika dalam pengelolaan sampai di Banyumas, dengan menggunakan aplikasi yang berbasis android dan bisa diunduh di google playstore.
“Dengan adanya SALINMAS ini, masyarakat yang peduli terhadap pengelolaan sampah akan diberikan penghargaan dari pemerintah yakni dengan cara sampahnya dibeli. Ketika mereka telah memilah dan mengumpulkan sampah, kemudian sampahnya diorderkan melalui aplikasi tersebut lalu dipilih oleh pemerintah,” ujar dia.