SERAYUNEWS – Dalam Islam, persoalan mendoakan keburukan terhadap orang yang mendzolimi atau menyakiti kita menjadi suatu hal yang mendalam dan berlapis-lapis dalam pandangan agama.
Menurut ajaran Islam, Allah memuliakan orang yang terdzolimi dan menjadikan doa mereka mudah dikabulkan.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Malik, disebutkan bahwa kita sebaiknya takut terhadap doa orang yang terzalimi, karena doa mereka cepat untuk dikabulkan oleh Allah SWT.
Allah SWT juga menunjukkan bahwa Dia tidak menyukai ucapan buruk, kecuali dari orang yang terdzolimi.
Ini menegaskan bahwa dalam situasi tertentu, doa untuk keburukan terhadap orang yang mendzolimi bisa dipahami dalam konteks perlindungan diri dan meminta keadilan.
Namun demikian, lebih baik bagi individu untuk menggunakan kesempatan tersebut untuk mendoakan kebaikan bagi diri sendiri, serta berupaya untuk memaafkan orang yang menyakiti kita.
Meskipun sulit, memaafkan adalah tindakan yang dianjurkan dalam Islam, karena pada akhirnya Allah SWT akan memberikan balasan yang setimpal bagi setiap perbuatan yang kita alami.
Dengan demikian, meskipun ada kelonggaran untuk mendoakan keburukan bagi orang yang mendzolimi dalam konteks keadilan dan perlindungan diri, Islam mengajarkan untuk lebih banyak memilih jalan damai, yaitu memaafkan dan berusaha untuk berbuat baik.***