SERAYUNEWS – Menjelang akhir Ramadan, umat Islam di seluruh dunia menantikan datangnya Hari Raya Idul Fitri. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, Idul Fitri 2025 berapa hijriah?
Karena kalender Hijriah didasarkan pada peredaran bulan, penentuan awal bulan Syawal—yang menandai Idul Fitri—tidak selalu sama di setiap negara.
Ada dua metode utama yang digunakan untuk menentukan tanggal Idul Fitri: hisab dan rukyat. Nah, jika Anda penasaran dengan metode tersebut, simak artikel ini sampai akhir.
Hisab adalah metode perhitungan matematis yang digunakan untuk memperkirakan posisi bulan. Dengan metode ini, kalender Hijriah bisa dibuat jauh sebelum waktu pelaksanaannya.
Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam yang menggunakan metode hisab untuk menentukan awal bulan dalam kalender Islam.
Rukyat adalah metode observasi langsung untuk melihat hilal (bulan sabit pertama) setelah matahari terbenam pada tanggal 29 bulan Hijriah. Jika hilal terlihat, maka keesokan harinya adalah awal bulan baru.
Pemerintah Indonesia menggunakan metode ini melalui sidang isbat yang melibatkan berbagai pihak, termasuk ulama, ahli astronomi, dan perwakilan organisasi Islam.
Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Penetapan ini berdasarkan hisab hakiki yang tercantum dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang awal bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H.
Sementara itu, pemerintah Indonesia akan menentukan tanggal Idul Fitri melalui sidang isbat yang digelar menjelang akhir Ramadan 1446 H.
Jika pada 29 Ramadan hilal terlihat, maka Idul Fitri 2025 akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
Namun, jika hilal belum tampak, maka Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari, dan Idul Fitri jatuh pada Selasa, 1 April 2025.
Perbedaan metode ini membuat tanggal Idul Fitri berpotensi tidak seragam antara Muhammadiyah dan pemerintah. Oleh karena itu, umat Islam di Indonesia perlu menunggu keputusan resmi dari Kementerian Agama.
Selain penetapan tanggal Idul Fitri, masyarakat juga menantikan jadwal libur nasional dan cuti bersama.
Berdasarkan aturan pemerintah, libur Idul Fitri 2025 akan jatuh pada 31 Maret dan 1 April 2025, dengan cuti bersama yang kemungkinan berlangsung hingga 7 April 2025.
Dengan demikian, masyarakat Indonesia dapat menikmati libur panjang, memberikan kesempatan bagi yang ingin pulang kampung atau berkumpul bersama keluarga.
Perbedaan dalam penentuan tanggal Idul Fitri sering terjadi karena metode yang digunakan memiliki pendekatan yang berbeda.
Meski terkadang terjadi perbedaan dalam penentuan tanggal, baik metode hisab maupun rukyat bertujuan untuk memastikan umat Islam menjalankan ibadah dengan tepat.
Idul Fitri 2025 diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, yang bertepatan dengan 1 Syawal 1446 H menurut hisab Muhammadiyah.
Namun, pemerintah Indonesia masih akan menetapkan tanggal resmi melalui sidang isbat. Jika hilal tidak terlihat, maka Idul Fitri akan jatuh pada Selasa, 1 April 2025.
Perbedaan metode dalam penentuan Idul Fitri tidak seharusnya menjadi perdebatan, karena yang terpenting adalah semangat kebersamaan dan kemenangan setelah menjalankan ibadah Ramadan.***