Pernyataan itu diungkapkan Ketua KPPU RI, Ukay Karyadi dalam acara memberikan sambutan sekaligus menandatangani Nota Kesepakatan dan Rencana Kerja antara Pemprov Jateng dengan KPPU RI di Ruang Rapat Gedung A lantai 2, Jumat (1/7).
“Jateng termasuk provinsi dengan persaingan indeks usaha sangat besar. Di atas rata-rata nasional,” kata Ukay.
Ukay berharap sinergi yang akan berjalan selama lima tahun ke depan dapat meningkatkan indeks persaingan usaha di Jawa Tengah. Tentunya, meningkatkan yang sudah sudah baik menjadi lebih baik.
“Karena ini penting agar pelaku usaha ini bisa ada iklim usaha yang sehat. Kalau iklimnya sehat kan inovasi akan tumbuh dan berkembang,” ujarnya.
Ukay mengatakan, terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat akan memacu para pelaku usaha kecil dan menengah tumbuh lebih cepat dan baik.
“Bisa tumbuh tanpa harus pasarnya rusak oleh pelaku usaha yang dominan dan kalau semuanya sehat kan semua bisa tumbuh dan berkembang,” katanya.
Gubernur Ganjar Pranowo berharap sinergi ini membantu pemerintahannya mengedukasi masyarakat. Terutama terkait indikator mana yang boleh dan tdak boleh dalam persaingan usaha. Bagaimana regulasi, tatacara, legalisasi dan prosedur yang benar.
“Sehingga semua akan mendapatkan lapangan permainan yang fair dan tidak ada yang rugi,” ujarnya.
Setelah iklim persaingan usaha lebih baik, Ganjar sepakat hal ini akan menumbuhkan daya inovasi dari pelaku usaha kecil dan menengah.
“Jadi semua bisa berjalan dan kita terimakasih karena kemarin Jawa Tengah mendapatkan award terkait ini dan menjadi pemacu kita. Tapi sekali lagi saya mohonkan, dapat award bukan berarti langsung baik terus lho maka indikator apa yang mesti kita kuatkan dan insyaallah jawa tengah siap,” tandasnya.