SERAYUNEWS – Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi nyata untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Program ini digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan memuliakan masyarakat miskin melalui pendidikan serta menciptakan generasi yang mandiri, berdaya saing, dan mampu berkontribusi bagi bangsa.
Melansir keterangan Kemensos RI, berikut adalah sembilan fakta menarik tentang Sekolah Rakyat yang perlu Anda ketahui:
Sekolah Rakyat merupakan inisiatif langsung dari Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya untuk memuliakan masyarakat miskin melalui pendidikan.
Program ini bertujuan menciptakan pemerataan pendidikan dan memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mengakses pendidikan berkualitas.
Sekolah Rakyat diharapkan menjadi katalisator bagi kebangkitan wong cilik (masyarakat kecil) dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Jika wong cilik bangkit dan berperan aktif dalam pembangunan, maka target Indonesia Emas akan lebih mudah tercapai.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama penuh (boarding school) untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif serta fokus pada pengembangan karakter dan kemandirian siswa.
Sekolah Rakyat menyediakan pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), memastikan kelanjutan pendidikan yang berkesinambungan.
Program ini ditujukan untuk anak-anak dari keluarga di desil 1 (10% masyarakat dengan ekonomi terendah) dan desil 2 (20% masyarakat dengan ekonomi terendah) berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025–2026, memberikan harapan baru bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan berkualitas secara gratis.
Pelaksanaan Sekolah Rakyat akan memanfaatkan aset milik negara, termasuk aset dari Kementerian Sosial, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan lembaga pemerintah lainnya untuk memastikan fasilitas yang memadai.
Lulusan Sekolah Rakyat diharapkan menjadi agen perubahan di keluarga dan komunitas mereka.
Mereka akan menginspirasi lebih banyak orang untuk bangkit, mandiri, dan berkontribusi positif bagi bangsa.
Tim Formatur Sekolah Rakyat akan dipimpin oleh Prof. Mohammad Nuh, mantan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia yang memiliki pengalaman luas dalam pengembangan pendidikan.
Dengan kepemimpinannya, Sekolah Rakyat diharapkan mampu memberikan pendidikan berkualitas dan berdampak positif bagi masyarakat.
Program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Inisiatif ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam memutus mata rantai kemiskinan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Sasaran utama dari Sekolah Rakyat adalah anak-anak yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Program ini dirancang untuk mencetak agen-agen perubahan dari kalangan masyarakat kurang mampu, sehingga mereka dapat berperan signifikan dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Pada tahap awal, Sekolah Rakyat akan dibangun di 100 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa inisiatif besar ini akan segera terwujud di berbagai wilayah, termasuk Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah telah mulai menyiapkan lahan dan gedung yang dapat digunakan untuk sekolah gratis tersebut.
Sekolah Rakyat direncanakan mulai beroperasi pada Juli atau tahun ajaran 2025/2026.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menyatakan bahwa per hari ini sudah ada 53 lokasi yang siap untuk menyelenggarakan program ini.
Program ini akan dimulai dengan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan secara bertahap akan mencakup jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sekolah Rakyat adalah langkah strategis pemerintah untuk menciptakan pemerataan pendidikan dan memperkuat sumber daya manusia sejak usia dini.
Dengan konsep boarding school dan fokus pada pendidikan berkualitas, program ini diharapkan menjadi solusi nyata bagi kebangkitan wong cilik dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.***