Mandiraja, serayunews.com
Sejak musibah kebakaran pasar tahun 2019 lalu, kondisi Pasar Mandiraja kini menjadi sepi. Hal ini disebabkan banyaknya pedagang yang memilih berjualan di luar pasar. Padahal sebagian dari mereka sudah memiliki los maupun kios di dalam pasar. Belum lagi mereka berjualan dari pagi hingga siang hari.
Kasatpol PP Banjarnegara Esti Widodo mengatakan, setelah adanya laporan, Satpol PP bersama dengan tim dari Dinas Indagkop dan UMKM Banjarnegara, serta UPT pasar melakukan pemetaan dan pendataan. Hasilnya ada 57 pedagang yang berjualan di emperan. Sebagain dari mereka ada yang sudah memiliki los atau lapak di dalam pasar.
“Untuk yang sudah memiliki kios, kita kasih pendekatan dan berikan surat pemberitahuan untuk segera kembali ke los atau kios, sementara sisanya yang belum memiliki los, kita sediakan los di dalam pasar,” katanya.
Menurutnya, sebelum dilakukan tindakan penertiban, pemerintah melalui dinas terkait sudah melakukan rangkaian sosialisasi, mulai dari pengundian los setelah pasar selesai dibangun kembali, hingga perpindahan pedagang dari pasar darurat menuju pasar induk.
“Kita lebih mengedepankan pendekatan, kita tanya pedagang tersebut, jika sudah ada los, kita bantu pindah. Ternyata masih ada 3 pedagang yang masih belum memiliki los, dan ini masih kita bicarakan dengan pengelola pasar, sehingga nantinya tidak ada lagi pedagang yang berjualan di jalan,” katanya.
Selain melakukan penataan pedagang, Satpol PP bersama dengan tim terkait juga melakukan pengawasan terhadap pengelola parkir. Dia meminta agar penataan parkir dilakukan sebaik mungkin untuk mencegah terjadinya kemacetan serta pasar menjadi tertib dan nyaman bagi semua pihak.