SERAYUNEWS – Baru-baru ini Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo meresmikan monumen lokomotif Kebo Kuning C300 di Stasiun Purwokerto. Monumen tersebut terpampang di depan pintu masuk gedung lama Stasiun Purwokerto. Bahkan masyarakat yang melintasi jalan besar depan stasiun bisa menyaksikan monumen lokomotif berwarna kuning tersebut.
Saat peresmian monumen tersebut, Didiek mengungkapkan bahwa Lokomotif Kebo Kuning diharapkan mampu menjadi ikon baru Kota Purwokerto yang juga ingin menumbuhkan daya tarik wisata khususnya bagi para pecinta kereta api. “KAI juga berharap keberadaan lokomotif ini menambah semarak suasana dan membawa kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat khususnya pelanggan KA di Stasiun Purwokerto,” ujar dia, Senin (8/4/2024).
Selain itu, monumen tersebut lanjut Didiek juga sebagai komitmen dan upaya KAI Daop 5 Purwokerto untuk melestarikan benda cagar budaya kereta api sebagai bagian dari sejarah transportasi Kereta Api sekaligus sebagai media edukasi bagi masyarakat khususnya generasi saat ini dan mendatang.
Sementara itu Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Feni Novida Saragih mengungkapkan sejarah tentang Lokomotif Kebo Kuning, yakni diawali pada tahun 1963, dua lokomotif hidrolik didatangkan dari pabrik Schoema, Jerman yang kemudian diberi nama Kebo Kuning I dan Kebo Kuning II. “Kata Kebo dalam Bahasa Jawa artinya kerbau sedangkan Kuning diambil dari ciri khas warna kuning yang mendominasi lokomotif ini,” katanya.
Lokomotif Kebo Kuning bergandar tipe C artinya lokomotif ini memiliki 3 roda penggerak yang digerakkan oleh achsgetriebe (axle gear). Lokomotif ini memiliki panjang 4.560 mm, lebar 1.760 mm, dan tinggi 2.860 mm. Beroperasi di lintas sepur dengan lebar 1.067 mm, Lokomotif Kebo Kuning memiliki daya motor diesel sebesar 100 HP (horse power).
“Kedua lokomotif ini memiliki tugas khusus yaitu dinas langsir di dalam Balai Yasa Semarang (Jalan Pengapon). Pada tahun 1991, Balai Yasa Semarang ditutup sehingga kedua lokomotif tersebut dipindahkan ke Balai Yasa Tegal,” ujarnya.
Beberapa waktu kemudian, Lokomotif Kebo Kuning I dan II akhirnya terpaksa berhenti beroperasi karena tidak tersedianya suku cadang. Hingga kemudian digantikan oleh Lokomotif D301. Pada perkembangannya, tersisa 1 (satu) unit lokomotif Kebo Kuning yang berada di Balai Yasa Tegal.
Hingga pada tanggal 13 Febuari 2024, Lokomotif Kebo Kuning dikirimkan dari Balai Yasa Tegal ke Stasiun Purwokerto untuk kemudian dijadikan monumen. Kini, Lokomotif Kebo Kuning menjadi monumen lokomotif pertama di stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto.