Cilacap, serayunews.com
Sehingga dalam memburu barang incarannya, kolektor akan rela merogoh kocek lebih dalam dan jarang memperdulikan jarak maupun waktu yang harus dihabiskan. Nah berikut ini adalah sejumlah barang antik yang banyak diburu oleh kolektor, menurut Ganjar Nadiuntoro salah seorang praktisi barang antik asal Kota Cilacap.
Ia mengatakan, di dunia barang antik sendiri terdapat sedikitnya dua kelas, yang pertama merupakan barang biasa dan yang kedua adalah kelas barang rare atau langka, serta barang yang berkategori rare ini biasanya memiliki harga yang tinggi. Sedangkan barang biasa meliputi perkakas rumah tangga, seperti dandang, piring, mangkuk sayur, lampu meja, tempat lilin dan sebagainya.
“Tapi ada juga yang bukan rare namun kualitasnya diatas barang biasa, misalnya barang yang berbahan dasar dari kuningan, yang biasanya jaman dahulu dimiliki orang kaya.” katanya kepada serayunews.com, Minggu (4/7/2021).
Ganjar menjelaskan, sedangkan barang rare meliputi lukisan kuno, telephone putar, guci, perangko, koin antik dan jam besar, lemari ataupun alat elektronik yang masih dapat berfungsi, yang semuanya tidak ada harga standarnya. Tergantung pada kesepakatan yang dihasilkan antara penjual dan pembelinya.
“Nah kalau yang rare ini cukup unik karena harganya tergantung pada kesepakatan, misalnya jam junghans ada yang hanya terjual empat juta rupiah, namun juga bisa sampai puluhan juta. Namun pada prinsipnya sesuai dengan kondisi setiap barang yang dijual,” tuturnya.
Ia menceritan, kondisi yang sama juga terjadi pada kelektor rumah joglo, karena jika kayunya semakin lama maka akan semakin mahal harga yang ditawarkan. Selain kualitas dari jenis kayu yang digunakan, serta daerah asal kayu tersebut. Kelengkapan bahan juga menjadi faktor utamanya.
“Misalnya harga kayu jati dan yang lain kan berbeda, serta daerah asal kayu tersebut juga jadi faktornya. Misalnya beli rumah joglo dari Purwodadi akan berbeda dengan Gunung Kidul, karena kualitasnya juga berbeda,” jelasnya.