Purwokerto, serayunews.com
Kabupaten Banyumas memiliki 1.508 Km ruas jalan kabupaten. Mengingat banyaknya jalan kabupaten yang harus ada pemeliharaan, peningkatan hingga perbaikan, maka DPU Kabupaten Banyumas menerapkan skala prioritas. Sepanjang tahun 2022 ini, ada puluhan ruas jalan yang mengalami peningkatan dan pemeliharaan, namun untuk yang nilainya besar ada 8 ruas jalan.
Sub Koordinator Pembangunan Jalan dan Jembatan DPU Kabupaten Banyumas, Rusli Kurnia mengatakan, tahun ini masih masuk masa transisi dari pandemi, begitupun dengan tahun depan. Sehingga anggaran masih terbatas. Karenanya, untuk jalan-jalan yang belum bisa ada peningkatan, penanganan dengan pemeliharaan.
Delapan pekerjaan yang nilainya besar tahun ini, terdiri ata satu ruas jalan yang mengalami pemeliharaan. Lalu, empat ruas jalan peningkatan dan tiga ruas jalan pemeliharaan serta peningkatan. Untuk ruas jalan yang alami pemeliharaan yaitu Jalan Patikraja – Kebasen, sedang yang alami peningkatan yaitu ruas Jalan Sumbang – Wanawisata, Jalan Purwodadi – Watuagung, Jalan Baturraden – Serang dan Jalan Sibalung – Pandak. Dan untuk ruas jalan yang pemeliharaan sekaligus peningkatan yaitu Jalan Karangbawang – Gumelar, Jalan Lingkar Selatan Sumpiuh – Tambak serta Jalan Sirau – Sibalung di Kecamatan Kemranjen.Pengerjaan jalan-jalan tersebut anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan bantuan gubernur (Bangub).
Peningkatan jalan sendiri ada dua jenis yaitu peningkatan struktur jalan atau kekuatan dan peningkatan kapasitas jalan (layanan). Dari sisi penggunaan aspal misalnya, jika sebelumnya jalan tersebut menggunakan aspal goreng, maka bisa menggunakan aspal yang kualitasnya lebih baik atau bisa juga menggunakan beton untuk menambah kekuatan jalan. Peningkatan juga bisa dilakukan dengan menambah lebar jalan.
Sementara itu, terkait drainase, DPU Banyumas melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan genangan di jalan. Mulai dari pemasangan peresapan air di jalan-jalan, pemasangan grill, manhole dan lain-lain.
Kabid Drainase dan Bina Jasa Kontruksi DPU Kabupaten Banyumas, Ari Sukraningrum ST.MAP mengatakan, dari beberapa genangan air di jalan yang ditanganinya, sebagian besar akibat sedimen dan sampah. Hal tersebut karena kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya masih minim. Selain tidak membuang sampah sembarangan, masyarakat juga diimbau untuk peduli dan menjaga lingkungan sekitar. Misalnya, saat hujan dan terjadi genangan, ada baiknya memeriksa saluran air dan membersihkannya jika tertutup sampah. Selain itu, juga tidak menutup saluran air dengan bangunan permanen.
Setidaknya ada 6 titik yang dekat dengan perputaran ekonomi masyarakat yang dilakukan pembangunan ataupun perbaikan drainase. Antara lain di Pasar Legok, Kecamatan Pekuncen, Pasar Cilongok, Jln.Mohamad Besar Pabuaran, Jln.Syekh Makdum Wali Kecamatan Karanglewas, Jln. Kol Sugiono serta di Martadirjan.
Selain itu, juga banyak pembangunan sistem drainase, rehabilitasi saluran drainase, serta pemeliharaan. Misalnya pemasangan grill drainase di ruas Jalan Sokaraja-Karangduren, rehabilitasi saluran drainase Jln Jendral Sudirman Kelurahan Rejasari dan Jln Pahlawan Kelurahan Pasirmuncang, pembangunan saluran drainase Jalan Sitapen Kelurahan Purwanegara dan lain-lain.Tak hanya drainase, tahun ini DPU Banyumas juga membangun talud pengaman drainase di Desa Kedungwuluh Lor, Kecamatan Patikraja.
Kepala DPU Kabupaten Banyumas, Kresnawan Wahyu Kristoyo ST.MSi mengatakan, jembatan yang rusak hingga talud yang longsor juga menjadi perhatian DPU. Bahkan DPU memiliki Tim Reaksi Cepat (TRC) yang siap terjun sewaktu-waktu.
“Dengan keterbatasan anggaran, DPU berusaha semaksimal mungkin menghadirkan jalan yang pengendara aman melaluinya. Namun, kita juga membutuhkan support dari masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekitar, supaya tidak muncul genangan di jalan yang memicu kerusakan,” tuturnya.