Purbalingga, serayunews.com
Dua pekan ini di wilayah Kabupaten Purbalingga terjadi peristiwa tanah longsor, di beberapa lokasi. Banjir dan genangan air di jalanan dan atau pemukiman, pemicunya adalah hujan yang terjadi hampir setiap hari.
Peristiwa-peristiwa itu bisa dicegah, jika ada kesadaran masyarakat. Caranya dengan melakukan langkah sederhana, seperti membuang sampah pada tempatnya atau mengecek saluran air yang ada.
Hal itu seperti pernyataan Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Mukhsoni. Banyak masyarakat menganggap remeh terhadap hal yang sepele, namun berdampak besar pada lingkungan.
“Masyarakat luas banyak yang baru bereaksi, ketika bencana datang. Padahal, mereka bisa menanggulangi hal itu sejak dini,”katanya, Jumat (16/09/2022).
Dia menceritakan, kejadian viral di terminal Purbalingga. Genangan atau banjir, seharusnya bisa ada pencegahan sejak awal. “Mitigasi seperti pengecekan parit secara berkala, pemeriksaan sampah yang ada di lingkungan tempat tinggal, juga bisa mencegah datangnya bencana,” ujarnya.
Gorong-gorong juga harus ada pengecekan secara terus menerus, agar ketika intensitas hujan terjadi air tidak meluap ke jalan dan permukiman. Jika hal tersebut alpa, dampak sistemik kebencanaan akan tercipta dengan peluang yang lebih besar seperti tanah longsor.
“Bisa kita minimalisir dari hal kecil yang oleh masyarakat sepertinya tidak penting,” ujarnya.
Dia juga membahas beberapa kejadian longsor yang baru saja melanda, di sejumlah titik di wilayah Purbalingga. Seperti di Sinduraja, Pagerandong, Tamansari, Karangreja dan Sirau.
Sementara, menyikapi hal tersebut, beberapa pihak menyikapi dengan serius, salah satunya dengan penanaman pohon kemarin oleh Wabup Purbalingga, Danrem 406 Wijaya Kusuma, Dandim 0702/Pbg dan Kapolres Purbalingga.
“Sebanyak 1.500 pohon dengan melibatkan lebih dari 100 relawan menanam pohon. Dengan harapan jika pohon tersebut sudah tumbuh, akan mampu menahan laju air,” kata dia.