SERAYUNEWS – Ingin menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan, dan merasakan manfaat luar biasa bagi tubuh tanpa harus menghitung kalori secara ketat? Intermittent Fasting (IF) atau puasa terputus-putus mungkin menjadi solusi yang tepat untuk anda!
Metode diet yang semakin populer ini menawarkan fleksibilitas dalam mengatur jadwal makan, memungkinkan Anda untuk menikmati makanan kesukaan tanpa merasa terbebani oleh aturan diet yang rumit.
Temukan berbagai jenis intermittent fasting dan panduan praktis untuk pemula dalam artikel ini, serta pelajari bagaimana metode ini dapat membantu mencapai tujuan kesehatan anda dengan efektif dan berkelanjutan.
Intermittent fasting adalah metode diet yang melibatkan siklus antara masa tanpa konsumsi makanan dan waktu untuk makan. Dalam metode ini, tidak ada aturan mengenai jenis makanan yang harus dikonsumsi melainkan lebih pada jadwal waktu yang diperbolehkan untuk makan.
Cara ini dapat membantu menurunkan berat badan, mengurangi ketahanan insulin, mengurangi peradangan, serta memberikan manfaat bagi kesehatan otak.
Bagi mereka yang baru memulai, jenis intermittent fasting apa yang bisa dipilih?
Sebelum memahami jadwal intermittent fasting, penting untuk mengetahui beberapa variasinya terlebih dahulu. Dikutip dari situs School of Public Health University of Michigan, berikut ini adalah beberapa jenisnya:
Pada jenis puasa ini, terdapat waktu tertentu untuk makan, setelah itu dilanjutkan dengan periode berpuasa untuk sisa hari.
Puasa selang-seling memungkinkan individu untuk mengonsumsi makanan seperti biasanya pada hari-hari non-puasa. Namun, pada hari-hari puasa, asupan kalori dibatasi hingga sekitar 25% dari jumlah biasa.
Saat menjalani metode 5:2, seseorang diizinkan untuk makan secara normal selama lima hari dalam seminggu. Namun, pada dua hari lainnya, asupan kalori harus dibatasi antara 500 kkal hingga 600 kkal. Hari-hari puasa tidak boleh berturut-turut.
Pada metode ini, individu makan dengan normal selama enam hari dalam seminggu, tetapi menjalani puasa penuh selama 24 jam. Selama puasa, hanya cairan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi.
Pilihan yang cocok bagi pendatang baru adalah berpuasa selama beberapa jam setiap hari. Puasa dapat dilakukan selama sekitar 12 jam dalam sehari yang sebagian besar berlangsung saat tidur.
Setelah merasa terbiasa dengan puasa selama 12 jam, kamu bisa secara bertahap memperpanjang durasi puasa.
Jadwal yang sering diterapkan dalam metode ini adalah 16:8, yang mana ada waktu makan selama 8 jam dan berpuasa selama 16 jam.
Contoh suatu jadwal untuk puasa 16:8 adalah sebagai berikut:
Diperbolehkan untuk minum air putih atau pilihan minuman kalori bebas yang disukai.
Perlu diingat, bahwa metode intermittent fasting mungkin tidak ideal untuk semua orang. Selain itu, pastikan untuk memilih jenis makanan yang berkualitas saat menjalankan metode ini.