Purbalingga, serayunews.com
“Saya sering menceritakan kisah Jenderal Soedirman dan cucu saya sangat suka cerita kepahlawanan beliau,” ujar Iriana saat berbincang dengan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) di sela-sela kunjungan presiden tersebut.
Di Galeri Dekranasda Purbalingga terdapat patung limbah kayu setinggi 2,5 meter juga siluet tapas kelapa berbingkai ranting kayu yang menggambarkan sosok Jenderal Soedirman. Kerajinan tersebut membuat Ibu Negara teringat lagi dengan cerita kepahlawanan Jenderal Soedirman yang sering dia ceritakan ke cucunya.
“Ibu Iriana sangat terkesan dengan sosok Jenderal Besar Soedirman. Beliau juga mengapresiasi produk-produk kerajinan Purbalingga,” ujar Bupati Tiwi.
Selain kerajinan bertemakan Jenderal Soedirman, Galeri Dekranasda di bandara juga memajang Wayang Suket dan batik khas Purbalingga.
“Saya berharap pojok Dekranasda ini bisa mempromosikan produk-produk unggulan Purbalingga,” ungkapnya.
Jenderal Soedirman lahir di Purbalingga pada 24 Januari 1916. Dia merupakan panglima besar TNI yang pertama. Atas kegigihannya memimpin perang gerilya, penjajah Belanda bisa dikalahkan. Jenderal Soedirman lantas diberikan gelar pahlawan dan namanya diabadikan untuk berbagai nama jalan, bangunan atau institusi di berbagai daerah, termasuk nama bandara di tanah kelahirannya.
Nama Sooedirman juga dijadikan nama Bandara Purbalingga yang ada di Lapangan Udara (Lanud) TNI AU di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja. Proses pembangunan Bandara Soedirman membutuhkan proses sekitar 15 tahun. Bandara Jenderal Besar Soedirman resmi beroperasi komersial pada 3 Juni 2021. Presiden Jokowi mengharapkan beroperasinya Bandara Jenderal Besar Soedirman akan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah Bagian Barat – Selatan.