SERAYUNEWS – Persikabo 1973 menjadi klub pertama yang terdegradasi dari Liga 1 2023/2024. Kepastian itu usai takluk dengan skor mencolok yakni 5-2 atas Persik Kediri dalam lanjutan Pekan 30 Liga 1 2023/24, di Stadion Brawijaya, Kediri, Kamis (28/3/2024) malam WIB.
Dengan empat laga tersisa, otomatis perolehan poin maksimal adalah 29. Sementara saat ini Arema FC, PSS Sleman, dan Persita Tangerang yang berada di batas aman zona degradasi mempunyai poin yang sama, yaitu 31 angka.
Kisahnya kini menjadi perhatian publik. Sebab, Persikabo 1973 memiliki rentetan panjang terhadap sejarah klub terutama pergantian nama dari awal hingga turun kasta ke Liga 2.
Dalam sesi konferensi selepas laga, Pelatih Djadjang Nurdjaman mengakui anak asuhnya memang sudah kalah mental di laga ini. Ia mengakui sulit untuk mengangkat mental pemain yang sudah lama tidak pernah merasakan kemenangan.
“Pertandingan hari ini hasilnya sangat tidak kami inginkan, kami kalah telak. Empat gol di babak pertama saya pikir ini memalukan, apalagi tiga gol yang mereka buat semua kesalahan pemain kami,” jelas Djanur, dikutip serayunews.com dari laman PT LIB, Sabtu (30/3/2024).
“Susah memang mengangkat mental pemain kami yang sudah sekian lama tidak meraih kemenangan, dan bagi saya itu pekerjaan yang sulit karena ini faktor mental, sulit bangkit sehingga kesalahan elementer yang tidak perlu dibuat terjadi di laga yang penting ini sehingga kami bisa kemasukan empat gol di babak pertama. Semoga kami bisa bangkit di sisa pertandingan berikutnya,” sambungnya.
Eks pelatih Persib Bandung itu juga menambahkan, mental pemain yang sudah drop membuat mereka sulit untuk main dengan konsentrasi penuh. Sehingga, dengan mudah melakukan kesalahan dasar yang tidak bisa dihindari.
Lantaran bermarkas di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, sejak pertama kali lahir, klub yang dulunya milik institusi TNI tersebut akhirnya melebur menjadi satu dengan Persikabo Kabupaten Bogor untuk menjadi Persikabo 1973.
Jauh sebelumnya, nama Persikabo Kabupaten Bogor pernah berkiprah di kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia. Terakhir kali berpartisipasi pada musim 2007/2008 sebelum degradasi dan lebih sering berkutat di divisi bawah.
Kemudian, sejak bermain di Liga 1, prestasi Persikabo 1973 memang selalu stagnan. Tercatat, Laskar Padjajaran hanya sekali menembus sepuluh besar dalam lima musim, yaitu pada 2021/2022 ketika bertengger di posisi kesepeluh.
Adapun Liga 1 2017 dan 2018, Persikabo 1973 bahkan nyaris bermain ke Liga 2 lebih cepat. Kala itu, Persikabo masih bisa lolos dari zona merah karena menempati urutan ke-15, satu tangga dari degradasi.