
SERAYUNEWS-Sebagai bentuk dukungan terhadap konservasi dan penyelamatan lingkungan, Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana meresmikan gedung Ruang Literasi Konservasi yang ada di Dusun Kayunan, Desa Banjarmangu, Jumat (26/12/2025).
Adanya gedung literasi konservasi ini diharapkan mampu menjadi pusat edukasi bagi masyarakat terkait pentingnya literasi dan konservasi untuk menyelamatkan lingkungan.
Dalam sambutannya, Bupati Amalia menyambut baik dan merasa bangga dengan adanya kampung literasi konservasi yang ada di Banjarmangu ini. Ini membuktikan bahwa masih banyak masyarakat Banjarnegara yang peduli dan fokus bergerak dalam konservasi lingkungan.
Tentu saja, adanya gedung ini diharapkan menjadi pusat edukasi dan penggerak kesadaran konservasi yang berkelanjutan di Kabupaten Banjarnegara.
“Sejak awal memimpin Banjarnegara, saya punya perhatian tinggi terhadap konservasi. Awalnya saya ragu, apakah saya sendirian. Ternyata gayung bersambut. Di Banjarmangu ini ada gerakan konservasi yang sangat bagus,” ujar Bupati.
Oleh karena itu Bupati memberikan dukungan penuh diresmikannya gedung literasi konservasi di Banjarmangu sebagai pusat edukasi lingkungan di Banjarnegara. Karena meskipun wilayah Banjarmangu saat ini tidak terdampak langsung bencana, kepedulian terhadap lingkungan tetap menjadi tanggung jawab bersama.
“Alam kita saat ini tidak baik-baik saja. Kita melihat apa yang terjadi di Aceh, Sumatra, hingga Riau. Dan kemarin saudara kita di Situkung juga mengalami cobaan yang sama. Mari kita jaga alam dan hutan dengan baik. Jika ada pohon yang ditebang, harus ada yang ditanam kembali, sehingga ada nilai ekonomi sekaligus nilai konservasinya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Disarpus Banjarnegara, Arief Rahman menyampaikan harapannya agar Gedung Literasi Konservasi dapat menjadi pusat pembelajaran dan penguatan budaya baca masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih dan selamat atas diresmikannya Gedung Literasi Konservasi ini. Semoga menjadi sarana belajar, membaca, dan berliterasi sehingga tingkat kegemaran membaca masyarakat Banjarnegara, khususnya Banjarmangu, semakin meningkat dan mendukung Banjarnegara sebagai kabupaten konservasi,” ujarnya.
Penggiat konservasi alam Banjarnegara, Letkol Laut Farid Muldiyatno mengungkapkan pentingnya kesadaran dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam.
“Alam bukan sekadar sumber daya yang bisa dieksploitasi, tetapi harus dijaga agar tetap lestari. Tanpa kesadaran ini, keseimbangan akan terganggu dan dampaknya akan dirasakan bersama,” katanya.
Farid Muldiyatno menjelaskan bahwa Kampung Literasi di Banjarmangu tidak hanya fokus pada kegiatan membaca, tetapi juga menjadi ruang belajar anak-anak untuk memahami alam dan lingkungan, mengembangkan keterampilan bahasa Inggris, musik, hingga coding.
“Di sini juga akan jadi etalase produk unggulan warga seperti kopi, madu dan produk unggulan lainnya,” katanya.