SERAYUNEWS- Empat orang narapidana terorisme di Nusakambangan, menghapus tato di beberapa bagian tubuhnya. Hal ini sebagai usaha mereka, menjelang hari kebebasannya untuk kembali ke keluarga dalam kondisi terbaiknya.
Adapun tiga napiter yang ikut hapus tato, di antaranya adalah penghuni Lapas Pasir Putih dan satu lainnya dari Lapas Kembangkuning. Kegiatan hapus tato itu, berlangsung di kedua lapas tersebut.
Program hapus tato, Kamis 19 Mei 2024 ini terlaksana berkat sinergi antara Lapas High Risk Pasir Putih Nusakambangan, Direktorat Idensos Densus 88 AT Polri. Termasuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cilacap, Lazismu Cilacap, dan Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Cilacap.
Kegiatan ini bagian dari program deradikalisasi napiter. Deradikalisasi, merupakan upaya mengembalikan pemahaman yang salah, membangun keharmonisan bangsa dengan mereduksi paham kekerasan.
Menurut Katim II Idensos Nusakambangan Densus 88 AT Polri, Iwan Zuli berbagai pendekatan program deradikalisasi napiter di antaranya pendekatan ideologi, psikososial, maupun ekonomi.
“Selain menyiapkan mereka kembali ke masyarakat, kami melakukan intervensi terhadap lingkungan tempat tinggal napiter agar bisa menerima mereka kembali,” katanya.
Termasuk pendekatan ideologi itu, dengan menggandeng PDM Cilacap. Ketua PDM Cilacap Habib Ghozali secara langsung ikut dalam rombongan tersebut.
Habib juga bertemu dengan beberapa napiter yang akan bebas. Ia menyambut baik kerja sama antara PDM dan Densus 88 AT Polri, dalam rangka deradikalisasi napiter ini.
“Ini menjadi bagian dari dakwah kita,” tegasnya.
Senada Manajer Lazismu Cilacap, Budi Santoso juga menegaskan dukungan Lazismu terhadap program ini.
“Lazismu berupaya sebaik mungkin untuk bekerja sama dengan Densus 88 sebagai bentuk tanggung jawab sosial Lazismu,” katanya.