Jumlah kasus positif covid-19 di Kabupaten Purbalingga menembus angka seribu. Di tengah situasi itu Pemkab tak menerapkan kebijakan jam malam untuk menekan penyebaran Covid-19. Pertimbangannya karena saat ini Purbalingga sedang masa tahapan pilkada. Untuk melawan penyebaran Covid-19, Pemkab Purbalingga akan mengetatkan protokol kesehatan.
“Kalau saya tutup dan berlakukan jam malam, saya khawatir tidak sesuai dengan arahan presiden, apalagi ini mau Pilkada. Saya khawatir, sementara masyarakat dibatasi sampai jam 10 tapi ada timses yang kumpulnya sampai malam. Ini kan jadi ngga bagus. Sehingga kebijakan kita atidak memberlakukan jam malam tapi memperketat protokol kesehatan,” kata Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana SH MSi saat pumpa Pers, Senin (30/11/2020).
Dijelaskan, upaya memperketat protokol kesehatan telah dilakukan melalui beberapa hal. Memasang voice announcer protokol kesehatan di tiap traffic light, memasang spanduk imbauan di kota hingga desa. Selain itu tentu meningkatkan intensitas razia protokol kesehatan oleh satpol PP.
“Kepada para Camat dan Kepala Desa selaku ketua tim gugus tugas harus bisa mengedukasi masyarakat ketika ada isolasi mandiri untuk dikondisikan jangan dikucilkan, kearifan lokal Jogo Tonggo diaktifkan. Kalau tidak bisa, lapor kabupaten untuk dikirim logistiknya,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, drg Hanung Wikantono MPPM menjelaskan, jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Purbalingga saat ini mencapai 1207 orang. Angka itu merupakan akumulasi sejak awal. Saat ini, secara rinci, ada 753 masih dirawat, 415 sembuh dan 39 meninggal. Terkait lonjakan tersebut, Pemkab Purbalingga akan tetap kukuh melaksanakan 3T (Testing, Tracing, Treatment).
“Upaya 3T dari Pemkab Purbalingga tidak dimaksudkan untuk ‘meng-covid-kan orang’, akan tetapi murni hasil laboratorium dari RS Margono,” kata Hanung.
Pelaksanan 3T, merupakan langkah sederhana untuk mencegah persebaran virus. Meskipun angka kasus akan meningkat meningkat dan angka kesembuhan akan meningkat.
Baca Juga : Kasus Positif Covid-19 di Purbalingga Melonjak Drastis, Pemkab Tambah Ruang Isolasi Lagi
“Angka kesembuhan pasien covid-19 di Purbalingga masih kecil, yakni 34,38% dan kematian meningkat signifikan menjadi 39 orang. Bahkan kasus positif juga merambah ke tenaga kesehatan yang berakibat penutupan layanan sementara beberapa puskesmas,” kata Hanung.
Sementara itu, Direktur RS Panti Nugroho Kabupaten Purbalingga dr Jusi Febrianto menjelaskan salah satu penyebab kematian pada pasien positif Covid-19 yakni adanya komorbiditas atau penyakit penyerta yang dapat memperburuk perjalanan penyakit Covid-19.
“Komorbiditas tersebut terutama penyakit asma, TB paru, jantung, hipertensi dan diabetes,” katanya.