SERAYUNEWS – Anak berkebutuhan khusus bukan berarti kurang berharga. Bagaimana cara mengasuh mereka dengan tepat?
Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang memiliki kesulitan dalam belajar, berinteraksi, atau melakukan aktivitas sehari-hari karena kondisi fisik, mental, atau emosional yang berbeda.
Mereka memerlukan perhatian dan dukungan ekstra dari orang tua, pengasuh, dan masyarakat untuk dapat mencapai potensi maksimal.
Namun, banyak orang tua dan pengasuh yang masih belum memahami jenis kebutuhan khusus dari anak, serta cara-cara efektif untuk mengasuh dan mendukungnya.
Mengasuh anak berkebutuhan khusus memerlukan kesabaran, pengertian, dan pengetahuan yang tepat.
Pahami kebutuhan anak, berikan dukungan emosional, dan fokus pada kemampuan dan kekuatan anak.
Berikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak, serta jadikan anak mandiri dan mampu mengambil keputusan sendiri.
Pantau kemajuan anak secara teratur, jaga kesehatan mental Anda sendiri, dan cari sumber daya yang dapat membantu untuk mengasuh anak berkebutuhan khusus.
Dengan demikian, Anda dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas hidup anak.
· Tunanetra
Anak memiliki gangguan pada daya penglihatannya, baik sebagian maupun menyeluruh.
· Tunarungu
Anak memiliki gangguan pada daya pendengaran, sehingga menyebabkan kurangnya kemampuan untuk melakukan komunikasi secara verbal.
· Tunalaras
Anak memiliki kesulitan menyesuaikan diri, sehingga berperilaku tidak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di lingkungan.
· Tunadaksa
Anak memiliki kelainan atau cacat permanen pada bagian sistem gerak tubuh, meliputi otot, sendi, dan tulang.
· Tunagrahita (Down Syndrome)
Anak memiliki hambatan serta keterbelakangan mental yang jauh dari rata-rata, sehingga menyebabkan kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, berkomunikasi, dan menjalani kehidupan sosial.
· Cerebral Palsy
Gangguan terjadi karena kerusakan otak, menyebabkan gangguan pada pengendalian fungsi motorik.
· Gifted
Aanak memiliki potensi di atas rata-rata anak pada umumnya, meliputi kecerdasan, kreativitas, dan tanggung jawab.
· Autisme
Kelainan ini menyerang perkembangan anak karena gangguan pada sistem syaraf pusat, menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi, perilaku, dan hubungan sosial.
· Asperger Disorder (AD)
Gangguan ini sama dengan autisme, tetapi dengan gejala yang lebih ringan, terutama dalam kemampuan bicara.
· Retts’ Disorder
Gangguan perkembangan anak yang masuk ke dalam kategori ASD, ditandai dengan kemunduran perkembangan anak saat mulai menginjak usia 18 tahun.
· ADHD
Gangguan ini menyebabkan anak tidak bisa diam, mudah bergerak, dan memiliki rentang konsentrasi yang pendek.
· Lamban belajar (Slow Learner)
Anak memiliki potensi kecerdasan di bawah normal, tetapi belum sampai ke tahap tunagrahita, dan memiliki kesulitan dalam belajar hal-hal spesifik.
Itulah beberapa jenis anak berkebutuhan khusus. Semoga bermanfaat.***