SERAYUNEWS – Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam tumbuh kembang anak yang sering kali kurang mendapat perhatian.
Padahal, gangguan mental yang tidak ditangani sejak dini dapat memengaruhi perkembangan emosional, sosial, dan akademik anak.
Oleh karena itu, redaksi akan menyajikan beberapa jenis gangguan kesehatan mental yang umum terjadi pada anak, serta penyebabnya. Yuk, simak sampai akhir.
Riwayat keluarga dengan gangguan mental dapat meningkatkan risiko anak mengalaminya. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki gangguan mental, kemungkinan anak mewarisi kerentanan terhadap kondisi tersebut lebih besar.
Anak yang tinggal dalam lingkungan yang penuh tekanan, kekerasan, atau konflik keluarga lebih rentan mengalami gangguan mental. Selain itu, bullying di sekolah atau kurangnya dukungan sosial juga dapat menjadi pemicu.
Proses tumbuh kembang anak yang terganggu, baik secara fisik maupun emosional, dapat memicu masalah kesehatan mental.
Misalnya, anak yang sering merasa tidak dihargai, kurang mendapat perhatian, atau mengalami kesulitan akademik berpotensi mengalami gangguan emosional.
Depresi tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak. Anak yang mengalami depresi biasanya menunjukkan sejumlah gejala, seperti:
Gangguan kecemasan pada anak dapat berupa rasa takut berlebihan, seperti takut ditinggalkan (separation anxiety) atau fobia sosial.
Anak dengan gangguan ini sering kali merasa cemas dalam situasi tertentu dan cenderung menghindari aktivitas yang membuat mereka tidak nyaman.
Pengalaman traumatis seperti kekerasan, kehilangan orang terdekat, atau bencana alam dapat menyebabkan stres pascatrauma (PTSD) pada anak. Gejalanya meliputi:
Psikopat pada anak, yang dikenal sebagai gangguan perilaku atau gangguan antisosial, biasanya ditandai dengan:
Gangguan identitas disosiatif adalah kondisi di mana anak memiliki lebih dari satu kepribadian atau identitas yang berbeda.
Kondisi ini sering dikaitkan dengan pengalaman trauma berat di masa kecil, seperti kekerasan fisik atau emosional.
Jika ada tanda-tanda gangguan mental pada anak, segera konsultasikan ke ahli kesehatan mental agar penanganan bisa dilakukan sejak dini.***