Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy menjelaskan, jumlah wilayah yang terdampak kekeringan pada tahun ini terus meluas. Pada 2018 lalu, hanya sebanyak 48 Desa di Kabupaten Cilacap yang mengalami kekeringan dan rutin mendapat bantuan air bersih. Namun ditahun ini jumlahnya meningkat hingga 80 Desa dari 19 Kecamatan yang terdampak kekeringan.
“Dropping air bersih hingga awal Oktober mencapai 742 tangki. Angka tersebut melebihi kuota dropping air yang dilakukan tahun 2018 yang hanya 512 tangki. Satu tangki berkapasitas 500 liter air bersih,” jelasnya.
Bantuan air bersih tersebut, disalurkan kepada 27.167 Kepala Keluarga, 79.706 jiwa di 86 desa yang tersebar di 19 kecamatan. Air bersih yang didistribusikan berasal dari dana APBD, bantuan SKPD/OPD, dan CSR dunia usaha. Seperti Kepolisian Resort Cilacap yang rutin mengirimkan air bersih. Dalam sepekan ini, sejumlah desa mendapat bantuan air bersih dari Polres Cilacap.
Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto menjelaskan, pihaknya menggunakan kendaraan penghalau masa, Armor Water Canon (AWC) untuk menyalurkan air bersih ke wilayah yang membutuhkan. Pada Senin (14/10/2019), Polres Cilacap bersama Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) Kesugihan menyalurkan air bersih kepada masyarakat di Pesanggrahan Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap.
Kemudian pada Selasa (15/10/2019) siang, bantuan air bersih disalurkan ke Desa Jambusari Kecamatan Jerukelegi bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Cilacap.
“Polres Cilacap bersama dengan mahasiswa dan sejumlah pihak terkait melakukan kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian dan meringankan beban masyarakat dalam mendapatkan Air bersih,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Teknisi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, berdasarkan prediksi awal, musim penghujan akan dimulai pada akhir bulan Oktober 2019 atau didasarian ketiga bulan ini.
Selengkapnya :