SERAYUNEWS – Dugaan kematian tidak wajar seorang pria di Purwokerto Barat yang sebelumnya disebut sebagai bunuh diri, kini berbuntut pelaporan ke polisi.
Keluarga korban menilai ada banyak kejanggalan dan menduga kematian tersebut akibat penganiayaan.
Korban berinisial DI (41), warga Desa Kedungurang, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, ditemukan meninggal di rumah kontrakannya di Kelurahan Pasir Muncang, Kecamatan Purwokerto Barat, Jumat (25/7/2025).
Ibu korban, Romsini (60), mengaku pertama kali mendapat kabar melalui pesan suara seorang teman.
“Saya kaget, ada Pak Kadus dan Pak RW datang bilang anak saya meninggal dunia gantung diri,” kata Romsini, Senin (11/8/2025).
Menurutnya, sebelum melihat jenazah di RS Margono Soekarjo, ia diminta mampir ke Polsek Purwokerto Barat. Di sana, perangkat desa dan aparat menjelaskan bahwa anaknya meninggal akibat gantung diri.
“Orang INAFIS juga mengatakan murni gantung diri,” ujarnya.
Namun, setelah melihat jenazah, Romsini menemukan tanda-tanda mencurigakan.
“Mukanya berdarah, ada goresan di sekitar sini (mata). Dari kelamin ke atas bengkak. Kalau murni gantung diri saya tahu, biasanya leher saja yang lebam,” ungkapnya.
Ia mengaku memotret kondisi tersebut secara diam-diam, saat pemandian jenazah.
Kuasa hukum keluarga korban, Wuri Adidarma dari PPH DPC Peradi Purwokerto, mengatakan pihaknya sudah melaporkan kasus ini ke Unit I Satreskrim Polresta Banyumas.
“Ketika ibu korban bingung dengan keadaan ini, kami sarankan membuat laporan resmi karena ada dugaan kejanggalan,” kata Wuri.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Ari Wibowo, melalui Kasat Reskrim Kompol Andriansyah Rithas Hasibuan, membenarkan adanya laporan tersebut.
“Untuk selanjutnya Polresta Banyumas bakal melakukan pendalaman terkait peristiwa tersebut,” ujarnya.