Nusakambangan, serayunews.com
Koordinator UPT Pemasyarakatan se Nusakambangan dan Cilacap I Putu Murdiana mengatakan, upacara tabur bunga digelar di atas Kapal Meranti di tengah perairan Nusakambangan, di antara Pulau Jawa dan Pulau Nusakambangan.
Putu mengatakan, upacara tabur bunga digelar dalam rangka memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan ke-58, juga untuk mengenang tragedi tenggelamnya Kapal Pengyoman IV yang menelan dua korban jiwa, salah satunya pegawai Lapas Kelas 1 Batu Nusakambangan atas nama Wahyu Hidayat.
“Sengaja kami mengambil tabur bunga di atas Kapal Meranti, dilakukan di tengah laut antara Pulau Jawa dan Pulau Nusakambangan, karena kami menghormati rekan, saudara kami, petugas kami yang tahun lalu mengalami musibah, tenggelamnya Kapal Pengayoman empat dalam perjalanan menuju Nusakambangan,” ujar Putu usai acara.
Putu menyampaikan, dalam kegiatan tabur bunga tersebut, pihaknya mengundang seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se Nusakambangan dan Cilacap.
“Ada 12 UPT yang ikut menangani di sini dan pejabat struktural, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan, dan Poltekip 52,” ujarnya.
Adapun mengenai kebutuhan kapal penyeberangan, sementara ini menggunakan Kapal Meranti sebagai pengganti Kapal Pengayoman IV, dengan sistem sewa. Sedangkan untuk pengadaan kapal diperkirakan selesai tahun ini.
“Dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan telah membuat satu usulan tekait dengan pengadaan kapal nantinya, yang saat ini sudah dalam proses pengerjaan, mudah-mudahan tahun ini sudah selesai, sehingga kebutuhan transportasi penyeberangan dari Cilacap ke Nusakambangan, tidak alami kendala,” ujarnya.
Sementara itu, belajar dari tenggelamnya Kapal Pengayoman IV Nusakambangan agar tidak terulang, ke depan pihaknya meningkatkan koordinasi antar instansi terkait dengan pelayaran.
“Ke depan akan terus mengadakan koordinasi antar instansi terkait dengan pelayaran, jangan sampai musibah tersebut terulang kembali. Hal-hal apa yang harus kami persiapkan nantinya. Sehingga dalam operasionalisasi kapal nantinya tidak ada kendala,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapal Pengayoman IV milik Kemenkumhan tebalik di perairan Nusakambangan saat menuju Dermaga Sodong, Jumat (17/09/2021) pagi sekitar 09.00 WIB.
Kapal tersebut mengangkut 2 dump truk bermuatan pasir dan 1 sepeda motor serta 7 penumpang termasuk ABK. Akibat kejadian itu, dari 7 penumpang dalam kapal terasebut, 5 selamat dan 2 meninggal dunia.