SERAYUNEWS – Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina hingga kini masih belum juga usai.
Banyak orang yang bertanya-tanya apa alasan Israel menyerang Palestina. Tentu ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah. Simak sejarahnya berikut ini.
Pasalnya, ketegangan antara Israel dan Palestina bahkan beberapa negara Arab lainnya sudah terjadi sejak lama, puluhan tahun yang lalu.
Konflik bersenjata pun masih kerap terjadi di Gaza di mana pihak Israel juga tidak sekali dua kali menjatuhkan bom di wilayah Palestina.
Baru-baru ini konflik Israel dan Palestina kembali memanas sejak Hamas yang ada di Gaza menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.
Deklarasi Belfour
Awal mula berdirinya Israel tidak bisa dilepaskan dari peran Inggris yang memprakarsai adanya Deklarasi Belfour pada 2 November 1917.
Dalam Deklarasi Belfour, Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Balfour memerintahkan bangsa Yahudi yang saat itu terusir dari Jerman karena peristiwa Holocaust untuk mendirikan negara sendiri. Dalam deklarasi tersebut disebut “rumah nasional” yang berada di wilayah Palestina.
Perintah tersebut termuat dalam surat yang diberikan kepala seorang tokoh komunitas Yahudi yang berada di Inggris, Lionel Walter Rothschild.
Dalam surat tersebut, pemerintah Inggris menyanggupi bahwa mereka akan memberikan bantuan hingga dukungan fasilitas pendirian negara untuk bangsa Yahudi tersebut.
Kekerasan Meningkat
Setelah adanya Deklarasi Balfour, orang-orang Yahudi pun mengungsi dari Eropa khususnya Jerman ke Palestina. Di peristiwa ini ketegangan mulai banyak terjadi dalam rentang tahun 1936 hingga 1939 yang memicu Pemberontakan Arab.
Pemogokan umum pun dilakukan warga Palestina dalam rangka memprotes kolonialisme Inggris atas permintaan Komite Nasional Arab.
Hal ini karena semakin banyak kaum Yahudi yang masuk ke wilayah mereka dan itu tanggung jawab Inggris.
Namun pemogokan tersebut berhasil diatasi oleh Inggris dengan banyaknya rumah yang dihancurkan dan penangkapan massal para peserta pemogokan.
Tahun 1937,pemberontakan kembali dilakukan yang kali ini menargetkan Inggris dan kolonialismenya. Tahun 1939, Inggris bersama kaum Yahudi membentuk kelompok bersenjata.
Resolusi PBB
Tahun berlalu, populasi Yahudi di Palestina semakin meningkat dan kini mencapai 33% dengan tanah 6% saja.
Karena kekurangan wilayah untuk menampung kaumnya yang banyak, maka PBB turun tangan dengan mengusulkan pembagian wilayah Palestina. Berdasarkan usulan tersebut, tanah itu akan dibagi menjadi negara-negara Arab dan negara sendiri untuk Yahudi.
Namun, Palestina menolak usulan tersebut. Alasannya, 56% tanah sudah dibagikan kepada Yahudi, bahkan lebih banyak dibandingkan wilayah mereka sendiri. Selain itu, tanah yang dibagikan untuk kaum Yahudi didominasi lahan subur.
Peristiwa Nakba
Operasi militer dimulai oleh pihak militer Israel sebelum terjadinya Mandat Kekuasaan Inggris berakhir pada 14 Mei 1948. Militer Israel menghancurkan banyak desa-desa Palestina untuk memperlebar wilayah perbatasan.
15 Mei 1948, setelah melakukan pembunuhan besar-besaran di pinggiran Yerusalem, negara Israel berdiri. Januari 1949, Israel memutuskan gencatan senjata dengan Mesir, Lebanon, Yordania, dan Suriah.
Rakyat Palestina sudah bisa kembali lagi ke daerah mereka dari pengungsian. Hal ini diumumkan langsung oleh Majelis Umum PBB.
Meski begitu, konflik tersebut juga belum usai hingga sekarang. Dari tahun ke tahun, konflik bersenjata masih terjadi.
Demikianlah awal mula konflik Israel-Palestina. Setelah tahun 1948, masih banyak peristiwa-peristiwa lain yang merupakan lanjutan dari konflik-konflik di atas.***