Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
Wakapolres Purbalingga Kompol Pujiono menyampaikan, tersangka SN melakukan pencurian pada 6 Januari 2022. Saat itu dia beraksi di kandang milik Amal Rosi Triyadi (22) wilayah Desa Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan. Kemudian berhasil diamankan pada 12 Januari 2022.
“Penangkapan berawal saat pelaku menjual barang curiannya di sosial media. Petugas kemudian melakukan transaksi pembelian alat pemanas yang ditawarkan. Saat transaksi, akhirnya diketahui penjual alat pemanas tersebut yang kemudian diamankan berikut barang buktinya,” kata Kompol Pujiono, Kasat Reskrim AKP Gurbacov dan Kasi Humas Iptu Muslimun, Rabu (19/01/2022).
Setiap melancarkan aksinya, tersangka SN mengincar kandang yang tidak terkunci. Kemudian mengambil sejumlah alat pemanas ayam yang ada. Kondisi seperti itu memudahkan tersangka untuk masuk dan mengambil barang incaran.
“Tersangka sudah melakukan aksi serupa di empat lokasi yang berbeda yaitu di wilayah Kecamatan Kutasari dan Kecamatan Pengadegan. Ia juga merupakan residivis kasus kejahatan lainnya,” kata Kompol Pujiono.
Saat ungkap kasus di Polres Purbalingga, tersangka SN meminta maaf kepada para korban yang telah menjadi sasarannya. Tak hanya itu, dia juga memberikan tips kepada para peternak atau pemilik kandang untuk benar-benar menjaga kandangnya. Terutama pada bagian pintu, hendaknya dikunci.
“Pertama saya minta maaf atas perbuatan saya mengambil barang kalian (para korban, red) karena ini bukan hak saya. Kemudian mohon kepada para pengusaha atau peternak, kunci lah kandang setelah selesai bekerja atau akan ditinggal. Karena itu kesempatan bagi kami untuk melakukan suatu kejahatan,” kata SN.
Satu di antara korban, yakni Amal Rosi Triyadi mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta. Dia kehilangan lima alat pemanas yang berhasil digondol tersangka. Barang bukti tersebut juga berhasil diamankan. Masing-masing 5 unit alat pemanas merk Infrared Burner, 3 unit alat pemanas merk IGM, satu unit sepeda motor Honda Megapro dan satu karung warna putih yang dipakai tersangka membawa hasil curian.
“Terdesak kebutuhan ekonomi karena tidak memiliki pekerjaan tetap. Uang hasil penjualan barang curian digunakan untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari,” kata SN.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, SN dikenakan Pasal 362 KUHP tentang Pencurian. Ancaman hukuman pasal tersebut maksimal lima tahun penjara.
