SERAYUNEWS – Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar, Dito Ganinduto berkolaborasi dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Deputi Bidang Pengkajian dan Materi. Mereka menggelar sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila, kepada ratusan masyarakat Banyumas di Gedung Hastinapura Convention Center, Java Heritage Hotel Purwokerto, Selasa (14/11/2023).
“Intinya kita mengundang masyarakat untuk mengikuti sosialisasi, berfokus pada aktualisasi nilai-nilai Pancasila di tengah arus globalisasi,” ujar Dito.
Dito menekankan, bahwa di era saat ini sangat penting untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Apalagi di tengah perubahan dunia yang begitu cepat, khususnya dalam era globalisasi.
Dari sudut pandangnya, saat ini globalisasi juga telah membawa dampak besar terhadap budaya, ekonomi dan masyarakat Indonesia.
“Globalisasi adalah kenyataan yang tak bisa kita hindari, tetapi kita dapat memanfaatkannya untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila. Tidak hanya sekedar semboyan, Pancasila menjadi panduan yang harus kita gunakan dalam menghadapi perubahan,” katanya.
Dalam acara tersebut, Dito juga merinci beberapa nilai-nilai Pancasila yang menurutnya menjadi dasar bagi bangsa Indonesia. Sila ke-1 yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ke-3 Persatuan Indonesia dan sila ke-5 Keadilan Sosial.
Beliau memberikan contoh kongkret, bagaimana nilai-nilai tersebut dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam konteks globalisasi.
Di sela-sela acara, Dito sempat berdikusi dengan sejumlah pemuda dan mahasiswa yang hadir. Mereka mempertanyakan bagaimana berperan aktif memperkuat Pancasila, dalam masyarakat yang semakin terbuka.
Dito menekankan, pendidikan yang berfokus pada nilai-nilai Pancasila sangat penting. Ia juga memaparkan upaya-upaya yang telah di lakukan pemerintah dan DPR, dalam melestarikan nilai-nilai Pancasila.
Direktur Pengkajian Impelementasi PIP BPIP RI, Dr Irine Camelyn Sinaga mengungkapkan, belajar menjadi orang Indonesia harus belajar sejarah juga. Caranya, dengan membumikan nilai-nilai Pancasila tidak hanya dari sila-silanya saja.
Kedatangan mereka di tengah-tengah masyarakat secara langsung menurut Irine, juga untuk mengingatkan kembali sejarah bangsa. Mengingatkan kembali, bahwa ada nilai yang di usung bersama dalam mendirikan Indonesia.
Sebelumnya BPIP yang berkolaborasi dengan Komisi II DPR RI, juga sempat menggelar sosialisasi Pancasila dengan tema ‘Menanamkan Ideologi Pancasila dalam Membangun Karakter Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas’ di Bali, Sabtu (4/11/2023) lalu.
Kegiatan tersebut di hadiri oleh Anggota Komisi II DPR RI, AA Bagus Adhi Mahendra Putra, Anak Agung Gede Duwira Hadi Santosa, dan Efatha Filomeno Borromeu Duarte. Kemudian hadir juga Putu Ronny Angga Mahendra, Junaidi, Pemonojati Yudo Prawiro Analysis Ahli Madya, dan Pelaksana di Direktorat Pengkajian Implementasi PIP. Kegiatan sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila ini di hadiri oleh 300 warga Bali.
Dalam kesempatan tersebut, Analis Kebiijakan Ahli Madya BPIP, Permonojati Yudo Prawir menyampaikan, tema membangun karakter sangat tepat.
“Di harapakan Kerjasama BPIP dengan Komisi II DPR RI tetap terbentuk, untuk mensosialisasi nilai-nilai luhur Pancasila,” ujar dia.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi II, AA Bagus Adhi Mahendra Putra mengatakan, bahwa mengatakan Pancasila harus jadi ideologi. Zaman orde baru, 3 partai ideologinya berbeda-beda. Kemudian Presiden Soeharto menyatukan seluruh partai politik, ideologinya harus Pancasila.
Sampai saat ini, tidak ada parpol yang ideologinya tidak Pancasila. Pancasila harus menjadi alat pemersatu, orientasinya pada sila ke empat.
“Penting BPIP ini hadir untuk menanamkan dan mengawal nilai-nilai Pancasila, bisa terus di bumikan di Indonesia,” katanya.