Cilacap, serayunews.com
Menurut Muhadjir, varian baru Covid-19 asal India B.1617.2 yang diketahui pertama kali menginfeksi ABK Philipina yang berlabuh di Cilacap mengundang perhatian pemerintah pusat. Upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19 varian India dilakukan seoptimal mungkin.
“Kesimpulannya bisa dipastikan penanganannya sudah sangat baik. Mudah-mudahan varian baru yang kemarin sempat mendarat di Cilacap, bisa segera teratasi dan seluruh pasien yang positif juga dalam masa penyembuhan,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy.
Muhadjir menambahkan, tracing pelacakan kasusnya sudah dilakukan sampai tujuh lapis, melibatkan sekitar 700 sasaran, dari jumlah itu yang positif sekitar 50 atau sembilan persen dan sudah mendapat penanganan intensif. Selian itu, saat ini pemerintah pusat telah melakukan pengetatan di beberapa titik yang disinyalir menjadi pintu masuk.
“Yang sekarang betul-betul mendapat perhatian adalah arus balik dari arah barat, terutama dari Sumatera. Karena itu sekarang lintas penyeberangan dari Bakauheni diadakan pengetatan. Saya juga sudah meninjau kesana,” katanya
Sementara itu, Bupati Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan, bahwa Pemkab Cilacap dan Forkopimda terus berupaya maksimal dalam penanganan ABK yang terinfeksi Virus Varian India tersebut, serta kepada para tenaga kesehatan maupun masyarakat yang tertular Covid-19 akan ditangani dengan tuntas.
“Sejumlah tempat sudah kita siapkan untuk isolasi, seperti isolasi terpusat di RS Priscilla Sampang, alhamdulillah tidak banyak yang menempati, isolasi lain juga ada di Majenang dan RS lain tapi tidak ada yang menempati, artinya sudah banyak yang sembuh,” ujar Bupati.
Bupati juga menyampaikan, selaku ketua Satgas Covid-19 akan terus memantau dan terjun langsung ke masyarakat, dari tingkat kecamatan hingga desa untuk membangkitkan kembali sektor perekonomian.
“Bersama Forkopimda saya komandoni langsung, dimana ada permasalahan langsung kita selesaikan, sehingga ekonomi juga bisa bangkit, namun tetap mengutamakan protokol kesehatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi mengatakan, kasus varian baru Covid-19 B.1617.2 yang ditemukan di Cilacap baru menginfeksi pada 13 ABK Filipina. Sedangkan para nakes yang kini tengah menjalani perawatan, masih menunggu hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
“Tertular dari ABK, namun variannya belum bisa disampaikan karena belum ada hasilnya,” kata Pramesti.
Secara rinci, Pramesti menyebutkan pelacakan kasus menyasar pada 451 nakes RSUD Cilacap, 89 nakes Puskesmas, 91 personil KKP, dan sejumlah keluarga nakes pada Dinas Kesehatan. Sehingga jumlah total keseluruhan tracing mencapai 700 orang.
Direktur RSUD Cilacap, Mochamad Ichlas Riyanto menyampaikan saat ini ABK asing yang dirawat di RSUD Cilacap hanya 6 orang. Kondisinya cukup stabil dan tidak mengalami keluhan. Sedangkan 7 ABK lainnya dinyatakan telah sembuh.
Pada kunjungan kerja di Cilacap tersebut, Menko PMK Muhadjir Effendy didampingi Bupati Cilacap, menyerahkan sejumlah bantuan berupa ribuan masker untuk tenga medis, bantuan diserahkan kepada Direktur RSUD Cilacap dan Kepala Dinas Kesehatan Cilacap.