Selanjutnya bersihka kain dengan air, peras hingga mengering. Setelah diberi plastik penutup, kain kemudian dipres dengan penggilas atau injak-injak agar tulang-tulang daun menyatu dan membentuk pola di atas kain.
Pola yang sudah terbentuk ini, kemudian tutup kembali dengan kain putih dan diakhiri plastik sebagai penutup. Langkah berikutnya, gulung kain rangkap dua ini membentuk lontong dan ikat kuat, masukkan ke dalam alat pengukus dengan air yang sudah mendidih selama sekitar 2 jam.
Begitulah praktik pembuatan ecoprint dalam pelatihan oleh Kilang Cilacap bersama Kampung Berkualitas (KB) ‘Gadis’ Tegalreja, Jumat (16/12/2022).
“Dengan pengukusan ini, corak dan warna dari daun dan bunga akan keluar. Daun yang muncul warna berasal dari 90% tanaman herbal. Setelah daun yang menempel dibersihkan, kain diangin-anginkan sampai kering selama 1 minggu di tempat teduh. Setelahnya kunci dengan zat pengunci yang dipilih,” kata Ny. Atun selaku Pelatih dari KB ‘Gadis’ Tegalreja.
Atun menjelaskan, ecoprint saat ini menjadi tren di masyarakat mengingat bentuk dan motifnya yang unik dan alami.
“Bagi ibu dan remaja putri, jika serius menekuni keterampilan ini akan menjadi tambahan penghasilan yang menjanjikan dan bisa membantu perekonomian keluarga,” katanya.
Kegiatan satu hari ini diikuti sekitar 50 peserta dari wilayah Kelurahan Tegalreja.
“Terima kasih kepada Kilang Cilacap yang sudah menyelenggarakan pelatihan yang sangat bermanfaat. Saya jadi bertambah ilmu dan siap untuk praktik, semoga bisa sebagus seperti di pelatihan ini,” kata Putri, salah seorang peserta pelatihan.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Cecep Supriyatna menjelaskan, pelatihan ini sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab perusahaan dalam ikut memberdayakan masyarakat.
“Ini program rutin kami yang muaranya adalah peningkatan kesejahteraan setidaknya di tingkat keluarga,” jelasnya.
Cecep menambahkan, sebagai perusahaan global PT KPI RU IV Cilacap berkomitmen untuk terus menyelenggarakan beragam pelatihan. Harapannya, masyarakat semakin mandiri dan memaksimalkan potensinya.
“Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) ketiga, memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia. Lalu SDG’s kelima, mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Cecep Supriyatna secara simbolis menyerahkan bantuan senilai total Rp150 juta. Bantuan itu untuk pelatihan dan bantuan peralatan ecoprint kepada Lurah Tegalreja, Sri Subarwati, didampingi Ketua KB ‘Gadis’ Tegalreja, Mukhlasin.