“Insyaallah kita sudah siap semuanya dan simulasi-simulasi mana yang harus diputar-balik, bagaimana cara _checking_nya (pengecekan) tadi ada surat, ada keterangan vaksin, ada juga keterangan swab, semuanya berjalan,” ucap Ganjar usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2021, di halaman Mapolda Jateng, Rabu (5/5/2021).
Sebelumnya, Ganjar telah terjun langsung melakukan pengecekan di beberapa titik penyekatan. Ia memastikan para petugas telah siap, mulai dari mengecek kendaraan mana yang harus diputarbalik dan yang bisa melintas.
“Di Batang kemarin sore saya cek dari pihak kepolisian dan tenaga medisnya sudah melakukan checking (pengecekan) dan ini menurut saya cara yang cukup bagus agar kita bisa melaksanakan,” ujarnya.
Pihaknya juga menyiagakan petugas di tingkat RT-RW. Diharapkan tentu saja, mereka ikut bekerja sama mencatat siapa yang keluar masuk daerahnya.
Sebab berdasarkan catatan aplikasi Jogo Tonggo, pihaknya menerima laporan sudah ada 5.000 orang yang masuk ke Jateng. Ganjar mengatakan, tak masalah jika mereka yang masuk ini mengikuti dan memenuhi syarat dengan baik.
“Yang repot adalah yang mereka nekat nerobos. Jangan sampai kejadian di Pati terulang, dan kemudian menularkan kepada yang lain,” tegasnya.
Selain itu, Ganjar menegaskan tempat wisata juga akan terus dipantau. Bahkan, Ganjar meminta agar tempat wisata baru hingga klub malam juga diperketat pemantauannya.
“Tempat-tempat wisata baru, atau barangkali klub-klub malam yang seringkali tidak terdeteksi oleh kita, maka yang seperti itu kalau tidak mengindahkan kita minta untuk ditutup,” tandasnya.
Sementara Wakapolda Jateng Brigjen Abioso Seno Aji menambahkan di Jawa Tengah setidaknya ada 1.400-an personil disiagakan selama Operasi Ketupat Candi 2021. Pihaknya berkomitmen memutarbalikkan kendaraan dari luar Jateng tak sesuai ketentuan yang ada.
“Pengalaman di India sudah saksikan bersama. Jadi kalau punya pikiran yang waras maka kita tidak ingin mengalami hal serupa,” tegasnya.