SERAYUNEWS-Lintas organisasi dan sejumlah relawan melakukan gotong-royong dan bergerak bersama guna mengatasi kekeringan dan kesulitan air bersih yang dialami sejumlah warga di Kabupaten Purbalingga. Caranya dengan memasok air bersih kepada warga yang membutuhkan.
“Palang Merah Indonesia (PMI) bersama sejumlah organisasi dan relawan sejak 19 Agustus hingga 6 September telah melakukan pengiriman air bersih kepada warga di 13 desa yang ada di 7 kecamatan di Kabupaten Purbalingga,” kata pengurus PMI Purbalingga Imam Karseno kepada serayunews.com, Kamis (7/9/2023).
Dia memaparkan pasokan air bersih diberikan kepada 17.643 warga atau 5656 Kepala Keluarga (KK). Mereka masing-masing ada di Kecamatan Kaligondang (4 desa), Karanganyar (5 desa), Kertanegara (2 desa), Mrebet (2 desa), Pengadegan (1 desa), Kejobong (1 desa) dan Kutasari ( 1desa). “Kami sudah memasok 352.000 liter air bersih dengan menggunakan 88 tangki,” ungkapnya.
PMI Purbalingga menggandeng lintas organisasi dan relawan guna membantu warga mengatasi kesulitan air bersih selama musim kemarau. Masing-masing Badan Amil zakat Nasional (Baznas), Gereja Kristen Indonesia (GKI), Klenteng Ho Tek Bio dan Gabungan Purna Siswa (Gapura) STM YPT Purbalingga. “Kami akan terus bergerak bersama membantu warga untuk mengirimkan pasokan air bersih,” ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Priyo Satmoko menyampaikan pihaknya memberikan apresiasi kepada PMI dan lintas organisasi dan relawan yang telah membantu mengirimkan pasokan air bersih kepada warga.
“Bantuan air bersih telah didistribusikan kepada warga terdampak kekeringan berjumlah 16.999 kepala keluarga atau 66.647 jiwa, yang tersebar di 35 desa di 12 kecamatan,” jelasnya.
Upaya penanggulangan kekeringan dilakukan Pemkab Purbalingga melalui BPBD berkolaborasi dengan PMI, Baznas, Polres Purbalingga, MDMC, Lazis Jateng, dan Brimob Banyumas.
Sejumlah warga yang menerima pasokan air bersih menyampaikan terima kasih atas gerak cepat BPBD dan sejumlah organisasi. Daryanto (45), warga Desa Tlahab Lor Kecamatan Karangreja mengatakan bantuan itu sangat dibutuhkan warga.
“Musim kemarau panjang membuat air bersih sangat dibutuhkan. Pasokan air dari BPBD dan lintas organisasi sangat ditunggu. Karena jika tidak ada pasokan, sebagian warga harus membeli air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.