SERAYUNEWS– Empat mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Kg Chubadak Hilir, Sentul Pasar, Malaysia.
Dosen Pembimbing Lapangan, Ahmad Sabiq dalam keterangannya menyampaikan, empat mahasiswa KKN Internasional itu adalah Benino Ariel Priyananda dari Fakultas Pertanian, Muhammad Faris dari Fakultas Peternakan, serta Hana Maliha dan Nadia Febriana dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, akan berdedikasi di lokasi ini selama hampir sebulan.
“Fokus kegiatan mereka adalah mengajar anak-anak buruh migran di Sanggar Belajar (SB) Sentul sebagai bagian integral dari program KKN Internasional yang dicanangkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed,” ungkap Ahmad Sabiq Kamis (25/1/2024).
Dalam menjalankan program, mahasiswa Unsoed tidak hanya membatasi diri pada pengajaran baca tulis dan pengetahuan umum, melainkan juga berupaya memperkenalkan budaya Indonesia. Anak-anak buruh migran juga mereka ajak untuk mengenal berbagai motif batik Nusantara.
Para mahasiswa dengan penuh semangat membagikan pengetahuan tentang motif batik Indonesia, diantaranya motif Mega Mendung, Kawung, Simbut, dan Gonggong Beruntun.
“Batik yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia pada tahun 2009, menjadi simbol identitas nasional,” jelasnya.
Para mahasiswa Unsoed dengan penuh semangat berbagi pengetahuan tentang batik kepada peserta didik kelas 1, 2, dan 4. Kegiatan ini tidak hanya memberikan kontribusi dalam meningkatkan pemahaman anak-anak terhadap khazanah budaya tanah airnya, tetapi juga menjadi wujud upaya pelestarian budaya Indonesia melalui pendekatan yang kreatif dan edukatif.
Mahasiswa memberikan penjelasan asal-usul dan makna setiap motif batik yang dikenalkan kepada peserta didik. Mereka juga mengajak anak-anak untuk mewarnai motif batik tersebut, mendorong kreativitas dan interaksi antar peserta didik. Meskipun tidak semua peserta didik memiliki pensil warna, semangat gotong-royong terlihat saat beberapa di antara mereka saling meminjamkan peralatan.
“Kehadiran mahasiswa Unsoed di Sanggar Bimbingan adalah wujud nyata upaya pemerataan pendidikan bagi anak-anak buruh migran. Anak-anak ini, yang sejauh ini mengalami kesulitan akses pendidikan formal karena status orang tua mereka, mendapatkan manfaat positif dari kehadiran para mahasiswa,” ungkapnya.
Selain berperan sebagai pengajar, mereka juga aktif memberikan pemahaman tentang budaya Indonesia, menciptakan momen berharga, dan mendukung pelestarian budaya Indonesia di kancah internasional.
Pengenalan motif batik Nusantara melalui KKN Internasional bukan hanya menyemai cinta budaya kepada peserta didik yang semuanya belum pernah mengunjungi tanah airnya, tetapi juga bertujuan membuat mereka menjadi pelaku dalam melestarikan dan mengembangkan seni tradisional.
Karenanya, upaya ini tak hanya memberikan manfaat pendidikan tetapi juga mengukuhkan keberlanjutan budaya yang kaya dan berharga bagi generasi mendatang.