SERAYUNEWS – Mie instan adalah salah satu makanan favorit banyak orang di berbagai belahan dunia.
Rasa lezat, praktis dalam penyajian, serta harga terjangkau menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang ingin menikmati makanan cepat saji.
Namun, di balik kelezatannya, mie instan memiliki beberapa risiko kesehatan jika Anda konsumsi secara berlebihan atau kombinasikan dengan makanan tidak tepat.
Sebagian orang sering mengonsumsi mie instan bersama makanan lain untuk menambah rasa kenyang atau meningkatkan cita rasa.
Sayangnya, tidak semua kombinasi makanan dengan mie instan aman bagi kesehatan.
Beberapa jenis makanan tertentu justru dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan, obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui makanan apa saja yang sebaiknya dihindari saat mengonsumsi mie instan agar tetap menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh.
Mie pertama kali muncul di China sekitar abad ke-6 dengan nama Shui Yin Bing, yang berarti mie rebus.
Masyarakat China menggunakan tepung terigu, Mereka merendam tepung, membentuk panjang dan memasaknya dengan air panas.
Pembuatan mie ini bahkan tercatat dalam buku sejarah agrikultur Qimin Yaoshu. Seiring waktu, variasi mie berkembang, seperti Liangfen, mie dingin dari China Utara.
Mie juga menyebar ke Jepang, Iran, hingga Italia, dengan beberapa yang menyebut pasta sebagai evolusi mie.
Pada tahun 1957, Momofuku Ando menciptakan mie instan di Jepang pasca-Perang Dunia II.
Terinspirasi dari antrean panjang untuk ramen, ia menemukan metode mengeringkan mie dengan minyak panas agar lebih tahan lama dan cepat masak.
Tahun 1958, ia meluncurkan Chikin Ramen, yang segera populer. Ando kemudian mengembangkan cup noodles agar lebih praktis.
1. Mie Instan dengan Nasi
Mie instan dan nasi sama-sama tinggi karbohidrat. Kombinasi ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah, meningkatkan risiko diabetes, serta berkontribusi pada kenaikan berat badan.
Selain itu, tingginya natrium dalam mie instan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi jika Anda tidak mengimbangi dengan protein dan serat dari sayuran.
Sebaiknya, tambahkan sayuran seperti wortel atau bayam serta sumber protein seperti telur agar lebih seimbang.
2. Mie Instan dengan Kerupuk
Mie instan dan kerupuk memiliki kandungan lemak serta kalori tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.
Keduanya juga mengandung MSG yang berpotensi menyebabkan sakit kepala atau gangguan metabolisme. Sebagai alternatif, tambahkan protein seperti ayam serta sayuran untuk keseimbangan nutrisi.
3. Mie Instan dengan Keju
Keju yang tinggi lemak dan natrium jika berpadu dengan mie instan dapat meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan masalah ginjal.
Konsumsi natrium berlebih juga bisa menyebabkan retensi air dalam tubuh. Agar lebih sehat, sebaiknya konsumsi dengan tambahan sayuran dan protein daripada makanan olahan lain yang tinggi lemak.
Mie instan tetap boleh Anda konsumsi, tetapi perhatikan kombinasi makanannya agar tetap sehat.
Menghindari pasangan makanan seperti nasi, kerupuk, dan keju dapat membantu mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan.
Sebaiknya, lengkapi konsumsi mie instan dengan tambahan sayuran dan sumber protein agar lebih seimbang dan tetap bernutrisi.***