SERAYUNEWS-Sadar akan potensi pertanian lahan kering di wilayah Banjarnegara selatan, sejumlah siswa SDN 4 Pucungbedug Kecamatan Purwanegara belajar mengolah hasil pertanian sebagai satu upaya memanfaatkan potensi lokal di Kampung Gagot, Banjarnegara, Rabu (4/10/2023).
Para siswa dari SDN 4 Pucungbedug ini belajar mengolah singkong yang merupakan potensi pertanian utama warga Desa Pucungbedug. Mereka belajar secara detail pengolahan singkong agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Kepala SDN 4 Pucungbedug Suparni mengatakan, pembelajaran dengan praktik langsung bersama praktisi pengelola hasil pertanian yang dilakukan siswa kelas 5 dan 6 SDN 4 Pucungbedug ini merupakan satu penerapan pembelajaran sesuai dengan kurikulum merdeka.
Mereka membuat aneka olahan singkong, termasuk membuat minuman khas Banjarnegara dari tepung mocaf. “Para siswa ini belajar membuat tepung mocaf dari singkong hingga mengolahnya menjadi dawet singkong, ini tentu sangat menarik dalam mengolah hasil pertanian daerah selatan Banjarnegara,” katanya.
Sementara itu, pengawas TK SD Korwilcam Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Purwanegara Siti Sofiah menyambut baik kegiatan yang dilakukan siswa SDN 4 Pucungbedug di Kampung Gagot. Terlebih mereka belajar langsung dengan praktisi, hal ini sesuai dengan pembelajaran sesuai dengan kurikulum merdeka dalam Proyek Penguatan Pelajar Pancasila (P5).
“Dalam pembelajaran muatan lokal, ada materi dawet ayu yang merupakan minuman tradisional Banjarnegara. Uniknya, mereka membuat dawet dengan menggunakan tepung mocaf atau tepung yang terbuat dari singkong,” ujarnya.
CEO Kampung Gagot Amrullah mengatakan, pembelajaran yang dilakukan para siswa di Kampung Gagot ini lebih pada belajar sambil bermain. Mereka diajak untuk mengolah singkong sebagai bahan utama membuat tapung mocaf.
“Kita ajak mereka belajar sambil bermain, sehingga suasana lebih menyenangkan bagi anak-anak, dan tentunya mereka sudah bisa belajar dengan singkat untuk membuat mocaf dan bahan olahan singkong,” katanya.