CILACAP, SERAYUNEWS.COM – Setelah beberapa hari cuaca panas terasa menyengat di wilayah Kabupaten Cilacap, pada Selasa (2/4/2019) dini hari hujan cukup deras mengguyur deras. Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Rendi Krisnawan mejelaskan, hujan masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah khususnya bagian tengah dan selatan pada bulan April 2019.
Berdasarkan prakiraan determistik curah hujan dasarian pertama bulan April hingga dasarian pertama bulan Mei 2019 yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi BMKG Semarang, curah hujan di wilayah Jawa Tengah dalam kriteria menengah atau berkisar 51-150 milimeter per dasarian.
“Intensitas curah hujannya juga diprakirakan masuk dalam kriteria menengah (51-150 milimeter per dasarian) dan berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah Jateng,” jelasnya, Selasa (2/4/2019).
Dikatakannya, beberapa daerah di Jawa Tengah yang curah hujannya berpotensi tinggi, pada dasarian pertama bulan April diantarnaya kabupaten Wonosobo bagian timur-tenggara dan Magelang bagian barat. Curah hujan diwilayah tersebut diprakirakan berkisar 101-200 milimeter.
Sedangkan, curah hujan pada dasarian pertama bulan April di wilayah Cilacap bagian barat laut-utara, Banyumas bagian barat-barat daya, dan sebagian besar Purworejo juga diprakirakan berkisar 101-150 milimeter. Sementara, curah hujan pada dasarian pertama April di Kabupaten Banyumas bagian utara-tenggara, Cilacap bagian barat daya-timur, Purbalingga, sebagian besar Kebumen, dan Purworejo bagian barat daya-selatan diprakirakan berkisar 70-100 milimeter.
“Selanjutnya curah hujan pada dasarian kedua dan seterusnya akan mengalami penurunan seiring dengan datangnya masa pancaroba atau transisi menuju musim kemarau,” katanya.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo memprakirakan wilayah Jateng bagian selatan akan segera memasuki masa transisi dari musim hujan menuju kemarau pada pertengahan bulan April. Sedangkan awal musim kemarau maupun musim angin timuran yang diprakirakan sekitar akhir bulan Mei hingga Juni,”
Saat ini masih berada pada musim transisi dari musim hujan ke kemarau atau pancaroba. Potensi angin kencang dan hujan lebat masih ada. Awal kemarau diprakirakan awal Juni nanti,”
Menurutnya, pada musim transisi seperti saat ini biasanya sering terjadi kondisi cuaca ekstrem. Misalnya di pagi hari panas menyengat lalu siang menjelang sore hari terdapat banyak awan cumulonimbus yang menimbulkan hujan disertai petir dan berpotensi puting beliung.