Cilacap, serayunews.com
Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman mengatakan, ada empat potensi industri besar di Kabupaten Cilacap yang bisa dikembangkan untuk menggaet para investor. Industri itu adalah energi, perikan, pertanian dan peternakan terpadu, serta industri jasa.
Adapun secara rinci Syamsul menyampaikan, mulai dari industri energi, Cilacap terdapat Kilang Pertamina yang kapasitas pengolahannya termasuk terbesar nasional. Bahkan nantinya juga akan ada pengembangan dengan proyek Refinery Development Master Plant (RDMP), menjadikan kilang ini termasuk terbesar di Asia.
“Misalnya nanti pembangunan RDMP ada potensi petrochemicalnya ke bawah, ataupun industri turunan lainnya olahan dari RDMP banyak sekali akan besar,” ujarnya, Sabtu (13/8).
Menurutnya, sejumlah sarana transportasi pendukung berstandar internasional juga ada di Cilacap. Salah satunya yaitu Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap yang dapat menampung kapal berbobot puluhan ribu gross tonnage (GT).
“Kita memiliki pelabuhan samudera, di antara Pulau Nusakambangan dengan daratan Cilacap ada palung samudera yang selama ini bisa akses kapal tangker pertamina dan kapal batubara sampai 40ribu GT bisa bersandar di tepian Pelabuan Tanjung Intan Cilacap,” katanya.
Selain itu, untuk kebutuhan energi listrik juga ada dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Karangkandri Kesugihan dan Bunton Adipala. Kapasitas PLTU itu sekitar 3000 megawatt, yang juga memasok kebutuhan listrik Jawa Bali.
“Kemudian terkait dengan jaringan listrik Jawa Bali, masih ada slot kuota kurang lebih 2000 megawatt. Mau investasi apa saja listrik pasti terjamin,” ujarnya.
Cilacap sebagai poros sumbu pengembangan Jawa bagian Selatan, juga akan ada pembangunan tol. Tol itu menghubungkan ke berbagai daerah di antaranya tol Bandung-Cilacap, Tegal- Cilacap dan Yogyakarta-Cilacap.
Syamsul mengatakan, sektor industri besar selanjutnya yakni industri perikanan. Menurutnya, Cilacap memiliki sekitar 70 kilometer panjang pantai mulai dari Teluk Penyu sampai Jetis. Cilacap menghadap ke Samudera Hindia dan memiliki potensi perikanan yang besar salah satunya banyak keberadaan ikan tuna sirip biru yang bernilai tinggi.
“Sehingga ada peluang industri perikanan terpadu. Di situ ada peluang besar karena kita ada jaminan listrik dan pengolahannya. Sehingga bisa mengekspor dari pelabuhan kita,” ujarnya.
Untuk potensi lainnya, lanjut Syamsul, yakni industri pertanian dan peternakan terpadu. Dalam pertanian sendiri, Cilacap menjadi daerah surplus padi di Jawa Tengah. Bahkan tahun 2021 Pemkab Cilacap mendapatkan penghargaan Bhakti Abdi Tani, yakni sebagai daerah penyangga pangan provinsi dan nasional.
Selain pertanian, di Cilacap juga ada potensi peternakan terpadu. Mimpi Cilacap menjadi pusat daging sapi nasional dengan kerjasama berbagai negara termasuk Australia, serta daerah sendiri. Terlebih, Cilacap memiliki pelabuhan besar, balai karantina hingga rumah pemotongan hewan yang representatif.
“Apalagi kalau menyatukan pertanian dan perternakan, kita bermimpi perternakan jalan, pertanian terpadu menjadi satu. Di situ ada lahan misalnya jagung, yang bisa sebagai makanan sapi. Kemudian kotoran sapi setelah pengolahan menjadi pupuk untuk lahan pertanian. Jadi tidak ada yang terbuang,” ujarnya.
Potensi insdustri besar berikutnya adalah industri jasa, karena Cilacap memiliki kawasan peruntukkan industri. Sehingga investor bisa memanfaatkan distribusi lewat pelabuhan, ataupun jalur kereta api yang saat ini sudah double track di Cilacap. Jalur kereta menghubungkan Kroya ke Kutoarjo dan Purwokerto
“Untuk lintas selatan maupun lintas utara sudah ada akses. Bahkan kereta bisa masuk ke pelabuhan,” ujarnya.