SERAYUNEWS – Apakah Anda tahu bahwa Hari Raya Idul Adha adalah hari raya kedua yang paling penting bagi umat Islam setelah Idul Fitri? Berdasarkan kalender Hijriah, Idul Adha jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah.
Tahun ini, pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha pada tanggal 17 Juni 2024. Sama seperti Idul Fitri, umat muslim merayakan Idul Adha dengan melaksanakan sholat ied bersama-sama di masjid atau tanah lapang.
Idul Adha sering disebut juga dengan lebaran haji. Mengapa demikian? Karena puncak ibadah haji terjadi pada saat Idul Adha.
Jutaan umat muslim dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji, yang merupakan rukun Islam kelima.
Bagi Anda yang belum mampu menunaikan ibadah haji, berkurban menjadi salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT pada Hari Raya Idul Adha.
Berkurban adalah amalan utama yang dilakukan dengan menyembelih hewan kurban, seperti sapi, kambing, atau domba.
Menurut laman resmi Kementerian Agama, Idul Adha berasal dari dua kata, yaitu “idul” atau “id” yang diambil dari bahasa Arab “aada” (yauudu) yang berarti kembali.
Selanjutnya, “adha” yang diambil dari kata “adhat” yang berasal dari kata “udhiyah” yang berarti kurban. Oleh karena itu, Idul Adha juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban.
Selain itu, Kementerian Agama juga menjelaskan bahwa Idul Adha menandai dua selebrasi penting bagi umat Islam, yaitu ibadah kurban dan ibadah haji. Itulah sebabnya, Idul Adha sering disebut lebaran haji.
Dibalik kemeriahannya, Hari Raya Idul Adha memiliki makna yang mendalam dan bisa menjadi pelajaran berharga bagi umat muslim. Berikut adalah beberapa makna penting dari Idul Adha:
Ketakwaan berarti ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT yang diwujudkan dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari kisah Nabi Ibrahim, kita belajar bahwa beliau memiliki tingkat ketakwaan yang sangat tinggi.
Nabi Ibrahim rela menyembelih anaknya sendiri, Ismail, demi menjalankan perintah Allah SWT. Namun, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba sebagai bentuk penghargaan atas ketakwaan Nabi Ibrahim.
Proses pendistribusian daging kurban yang mengutamakan fakir miskin mengajarkan kita pentingnya solidaritas kepada sesama.
Islam mengajarkan untuk saling tolong-menolong, dan momen Idul Adha adalah saat yang tepat untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat, sehingga mempererat hubungan antar sesama umat muslim.
Idul Adha mampu menumbuhkan rasa empati, kesadaran diri, serta pengendalian diri sebagai bagian dari akhlak terpuji seorang muslim. Dengan berkurban, kita belajar untuk berbagi dan peduli terhadap sesama.
Demikianlah informasi mengenai Hari Raya Idul Adha, mulai dari pengertian hingga maknanya. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan Anda tentang salah satu hari raya penting dalam Islam.
Jangan ragu untuk berbagi informasi ini dengan orang lain agar semakin banyak yang memahami makna mendalam dari Idul Adha. Selamat merayakan Idul Adha, semoga ibadah kita semua diterima oleh Allah SWT.***(Wilujeng Nurani)