SERAYUNEWS– Tim Indonesia terus melaksanakan persiapan menjelang Olimpiade Paris 2024. Tercatat, sudah ada dua kontingen cabang olahraga (cabor) yang terbang ke Prancis.
Pertama, ada bulu tangkis yang sudah melakukan perjalanan pada Sabtu (13/7/2024) lalu. Tujuan awal adalah kota Chambly, Prancis untuk pemusatan latihan selama kurang lebih 10 hari. Sebelum akhirnya masuk ke dalam perkampungan atlet di Paris pada 24 Juli 2024 mendatang.
Teranyar, Panahan menjadi cabor kedua yang bertolak meninggalkan tanah air untuk menuju Prancis. Pelepasan tim ke Olimpiade Paris 2024 berlangsung di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (14/7/2024).
Untuk cabor bulu tangkis sendiri, sudah menggelar latihan perdana di Pusat Olahraga Chambly Maville sejak Senin (15/72024) pagi waktu Perancis.
Jonatan Christie dan kawan-kawan berlatih ditemani oleh tim sparing dengan pendampingan penuh dari pelatih, tim pendukung hingga mentor.
Seperti kita ketahui, tim pendukung hingga mentor ini tergabung ke dalam Tim Ad Hoc Olimpiade 2024. Terlebih, ada dua sosok Banyumas yang memiliki peran penting guna menjaga tradisi emas dari cabor itu.
Lantas, siapa sajakah dua sosok asal Banyumas yang saat ini tengah berjuang menjaga tradisi emas dari bulu tangkis di Olimpiade? Berikut serayunews.com sajikan ulasan selengkapnya.
Selanjutnya, cabang bulu tangkis mulai dipertandingkan secara resmi pertama kali pada Olimpiade Barcelona 1992. Dalam pertandingan perdana ini Indonesia menyandingkan dua medali emas.
Terdiri diri tunggal putra dan tunggal putri yang diraih Alan Budikusuma dan Susy Susanti, ditambah dua medali perak dan satu medali perunggu.
Sejak saat itu, kecuali pada Olimpiade London 2012, Indonesia selalu membawa pulang medali emas. Medali emas terakhir dipersembahkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dari nomor ganda putri Olimpiade Tokyo 2020.
Berikutnya, mari kita mengenal dua sosok asal Banyumas yang menjadi Tim Ad Hoc Olimpiade 2024 dari cabor bulu tangkis:
1. Tontowi Ahmad
Sosok pertama ialah Tontowi Ahmad. Sebagai salah satu peraih medali emas Olimpiade sebelumnya, PBSI memberikan tugas kepada pria yang lahir di Selandaka, Sumpiuh, Banyumas, 18 Juli 1987 itu untuk menjadi mentor nomor ganda campuran.
Tontowi tak sendiri, karena akan berkolaborasi dengan Herry Iman Pierngadi selaku pelatih ganda campuran. Lebih spesial lagi, ia bernostalgia kembali bersama Liliyana Natsir untuk mendampingi Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari berlaga.
Pasangan yang memiliki julukan Owi/Butet ini sukses menyabet Emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 silam. kepastian itu usai mengalahkan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dengan dua gim langsung 21-14, 21-12 tepat 17 Agustus.
2. Moh Nanang Himawan Kusuma
Sementara itu, dari segi performance analysis, PBSI telah menunjuk Moh. Nanang Himawan Kusuma. Ia merupakan dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKes) Unsoed.
Kerja kerasnya bersama tim kepelatihan melejit usai Jonathan Christie yang berhasil meraih juara All England 2024, di Utilita Arena, Birmingham, Inggris setelah mengalahkan rekan senegaranya Anthony Sinisuka Ginting.
Nanang yang juga merupakan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIKes Unsoed ini bertugas menganalisis kelemahan atlet, menyusun program latihan spesifik, kemudian memberikan pendampingan kepada pelatih.
Demikian dua sosok penting asal Banyumas yang saat ini menjadi tim pendukung dan mentor Tim Ad Hoc Bulu Tangkis. Semoga tradisi medali emas bisa terjada di Olimpiade Paris 2024.
