SERAYUNEWS – Rangkaian Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Solo Tahun 2024 resmi dimulai. Pawai obor atau torch relay menandai hal itu.
Terasa spesial, api obor berasal dari Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana memimpin langsung kegiatan pada Sabtu (28/9/2024).
Setelah itu, menyerahkan obor api abadi ke salah satu ofisial atlet Peparnas dari Grobogan, Rahmad. Nana lantas mengibarkan bendera yang menandai dimulainya pawai obor.
“Dengan mengucap bismillahirrahmaanirrahiim, pelepasan api Abadi Mrapen akan dikirab dari Mrapen Grobogan, melewati Boyolali, Karanganyar, Sukoharjo, dan diinapkan ke Stadion Manahan Surakarta,” seru Nana, sembari mengibarkan bendera.
Penunjukkan Api Abadi Mrapen sebagai sumber obor perhelatan ajang olahraga multi event bagi atlet paralimpik terbesar di Indonesia menarik perhatian. Sebab, memiliki fakta unik untuk kita kenal.
Selanjutnya, ketika mengenal kembali Api Abadi Mrapen yang berada di Grobogan, akan di suguhkan penampakan yang menakjubkan. Selain itu, tempat ini sudah lama ada sejak zaman dahulu.
Api Abadi Mrapen merupakan sebuah kompleks yang beralamatkan di desa Manggamas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tepatnya berada di perbatasan Purwodadi-Semarang.
Kompleks tersebut berasal dari fenomena geologi alam berupa gas alam yang keluar dari dalam tanah yang tersulut api. Sehingga, menciptakan api yang tidak pernah padam sekalipun turun hujan.
Tak hanya api abadi, di komplek ini juga terdapat kolam dengan air mendidih. Konon, menurut kepercayaan masyarakat setempat, dapat mengobati berbagai jenis penyakit kulit.
Selain itu, terdapat juga batu bobot yang terkenal. Berdasarkan cerita yang berkembang, apabila seseorang dapat mengangkatnya maka ia segala keinginannya akan tercapai.
Berikutnya, Api Abadi Mrapen menjadi salah satu dari api abadi yang terkenal di Nusantara. Sebut saja Api Abadi Kayangan Api, Api Abadi Bekucuk, Api Tak Kunjung Padam, Api Abadi Sungai Siring, dan Api Biru Abadi Kawah Ijen.
Sementara itu, pengambilan api pawai Papernas XVII Solo 2024 bukan untuk pertama kali. Sudah ada event olahraga dan keagamaan yang menggunakan Api Abadi Mrapen.
Terakhir, event olahraga skala provinsi, yaitu Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah XVI Pati Raya 2023 menggunakannya.
Jauh sebelumnya, Api Abadi Mrapen untuk kali pertama diambil untuk upacara pembukaan Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang atau Games of the New Emerging Forces (Ganefo) I pada tanggal 1 November 1963 silam.
Lalu, Pekan Olahraga Nasional atau PON X tahun 1981 dan PON XIV tahun 1996 juga mengambil api obor dari Mrapen, seperti penyelenggaraan Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Kemudian, upacara keagamaan hari besar juga tak bisa lepas dari tempat ini. Api abadi dari Mrapen pun dimanfaatkan untuk obor upacara hari raya Waisak.
Pada tahun 2020 yang lalu, api sempat padam. Akan tetapi, Gubernur saat itu yakni Ganjar Pranowo berhasil menyalakan kembali Api Abadi di Mrapen usai mengecek dan mengetahui apa penyebabnya.
***