SERAYUNEWS- Kawasan Dieng resmi ditetapkan sebagai Geopark Nasional.
Hal ini sesuai Keputusan Menteri ESDM No. 172.K/GL.01/MEM.G/2025.
Status ini merupakan pengakuan nasional terhadap kekayaan geologi, hayati, dan budaya yang dimiliki Dieng dan sekitarnya, khususnya di wilayah Kabupaten Wonosobo.
Melansir keterangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, Geopark Nasional merupakan area geografis tunggal atau gabungan yang memiliki situs warisan geologi.
Selain itu, bentang alam bernilai, serta mencakup keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya.
Tujuan dari Geopark ini adalah untuk memadukan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, mendukung upaya konservasi, serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dengan konsep ini, Geopark bukan hanya kawasan wisata biasa, tetapi juga wadah edukasi, pelestarian, dan pengembangan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.
Penetapan Geopark Nasional Dieng mencakup banyak situs geologi penting di Kabupaten Wonosobo, seperti:
1. Telaga Menjer – Garung, Wonosobo
2. Kompleks Sidede-Sikarim – Garung, Wonosobo
3. Kerucut Vulkanik Sikunir – Desa Sembungan, Kejajar, Wonosobo
4. Kerucut Vulkanik Seroja – Kejajar, Wonosobo
5. Kompleks Telaga Warna – Dieng, Kejajar, Wonosobo
6. Tuk Bima Lukar – Dieng, Kejajar, Wonosobo
7. Kerucut Vulkanik Bisma – Kejajar, Wonosobo
Situs-situs ini menyimpan informasi ilmiah dan estetika luar biasa yang berperan besar dalam sejarah geologi kawasan Dieng.
Dieng juga dikenal memiliki kekayaan hayati yang unik dan khas. Beberapa situs biosite di Kabupaten Wonosobo meliputi:
1.Taman Wisata Alam Telaga Warna dan Telaga Pengilon – Kejajar, Wonosobo
2. Ngesong – Wonosobo
3. Bukit Kekeb – Wonosobo
4. Gunung Prau – Puncaknya berada di wilayah Wonosobo dan Batang
5. Arboretum Kalianget – Kota Wonosobo
6. Domba Wonosobo – Spesies ternak lokal khas pegunungan
Biosite ini mencerminkan kekayaan ekosistem yang menjadi bagian penting dari konservasi alam di kawasan dataran tinggi ini.
Selain kekayaan alam, Wonosobo juga menyimpan berbagai situs budaya fisik yang menunjukkan nilai sejarah dan arsitektur:
1. Situs Ondo Budho – Wonosobo
2. Lesung Menjer – Wonosobo
3. Kompleks Rumah Khas Tieng – Wonosobo
4. Kawasan Permukiman Desa Kebrengan – Wonosobo
Situs-situs ini menjadi saksi peradaban dan kehidupan masyarakat lokal dari masa ke masa.
Tak kalah penting, budaya tak berwujud juga menjadi kekuatan yang menjadikan Dieng unik:
1. Ruwatan Rambut Gimbal – Tradisi sakral anak-anak berambut gimbal yang hanya ada di Dieng
2. Tari Topeng Lengger – Tarian khas masyarakat Banyumasan yang juga hidup di Wonosobo
Tradisi ini masih dijaga hingga kini dan menjadi bagian penting dalam event seperti Dieng Culture Festival.
Sebagai bagian dari pengembangan Geopark Nasional, beberapa destinasi pendukung berikut juga masuk dalam lingkup penguatan ekonomi dan pelestarian:
1. Kebun Teh Tambi – Wonosobo
2. Kopi Arabika Pegunungan Dieng – Wonosobo dan Banjarnegara
3. Sumur Panas Bumi PT Geo Dipa Energi – Kejajar, Wonosobo
4. Power Plant Small Scale PT Geo Dipa Energi – Kejajar, Wonosobo
Destinasi ini tak hanya menunjang wisata, tetapi juga edukasi energi terbarukan dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan ditetapkannya Dieng sebagai Geopark Nasional, Wonosobo kini tak hanya dikenal karena udaranya yang sejuk, tapi juga sebagai kawasan strategis nasional yang memadukan wisata, konservasi, dan budaya.
Mari jelajahi, jaga, dan banggakan Geopark Nasional Dieng – warisan alam dan budaya dari jantung Pulau Jawa.