SERAYUNEWS- Kawasan Geopark Dieng merupakan destinasi wisata terpadu yang menggabungkan unsur geologi, hayati, dan budaya.
Terletak di Dataran Tinggi Dieng yang mencakup wilayah Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, dan sebagian Batang, Geopark ini menawarkan pengalaman wisata ilmiah sekaligus spiritual.
Dengan tema utama “Living in Harmony with Dieng Volcanism”, pengelolaan Geopark Dieng menekankan keharmonisan antara manusia dan kekuatan alam yang membentuk kawasan ini.
Melansir keterangan di Instagram Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, berikut kami sajikan ulasan informasi selengkapnya:
Peta Geopark Dieng terbaru memuat elemen-elemen penting sebagai berikut:
1. Batas Administrasi
Menunjukkan garis batas kabupaten/kota (Banjarnegara, Wonosobo, Batang) serta batas kecamatan dan batas resmi kawasan Geopark.
2. Rute Geotrail
Lima jalur utama bertema yang memungkinkan wisatawan menjelajahi kawasan berdasarkan minat baik geologi, budaya, maupun ekowisata.
3. Simbol-Simbol Wisata
Menandai lokasi geosite, biosite, situs budaya, fasilitas umum seperti museum dan terminal, serta kawasan lindung.
Dengan skala 1:55.000, peta ini memudahkan navigasi lapangan maupun perencanaan tur geowisata.
Geotrail 1: The Meaningful Agro-Geo Experience
Tema ini mengajak wisatawan merasakan pengalaman agrogeologi di dataran tinggi dengan lanskap pertanian yang khas.
Lokasi unggulan:
Geotrail 2: Celebrate Local Wisdom and Culture
Menyoroti warisan budaya dan nilai-nilai tradisional yang hidup di masyarakat Dieng.
Lokasi unggulan:
Geotrail 3: Immerse into Unique Natural Beauty
Berfokus pada keindahan bentang alam dan daya tarik visual khas vulkanik.
Lokasi unggulan:
Geotrail 4: Learning and Engage with Nature
Sesuai untuk kegiatan edukatif dan eksplorasi ilmiah alam vulkanik.
Lokasi unggulan:
Geotrail 5: Unique Geo-diversity and Environment
Jalur ini menampilkan keunikan geodiversitas dan lanskap vulkanik aktif.
Lokasi unggulan:
Peta ini mengelompokkan lokasi wisata ke dalam tiga kategori utama dan beberapa tambahan:
1. Geosite (23 Lokasi)
Fokus pada fenomena geologi seperti kawah, telaga, dan struktur vulkanik:
Kawah Sikidang, Telaga Warna, Kompleks Sikunir, Kawah Sileri, Lava Gunung Pakuwaja, dan lainnya.
2. Biosite (8 Lokasi)
Menampilkan aspek keanekaragaman hayati, flora, dan fauna lokal:
Telaga Warna, Domba Batur, Arboretum Kali Anget, Telaga Dringo, Bukit Kekep, dan lainnya.
3. Cultural Site (10 Lokasi)
Mengenalkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat:
Ruwatan Rambut Gimbal, Komplek Candi Arjuna, Situs Ondo Budho, Teater Kawasan Permukiman Belanda, dan lainnya.
4. Destinasi Menarik Lainnya (6 Lokasi Tambahan)
Meliputi destinasi modern dan edukatif:
Kopi Babadan, Teh Tambi, Power Plant Geodipa Wonosobo, dan Museum Kailasa.
Peta Geopark Dieng tidak hanya menjadi alat navigasi wisata, tetapi juga alat edukasi dan konservasi. Informasi pada peta mencakup:
1. Fasilitas umum seperti museum, pusat pemerintahan, dan terminal transportasi.
2. Kawasan lindung meliputi hutan dan kawasan konservasi yang menjadi penyangga ekosistem.
3. Jaringan jalan yang membedakan antara jalan kolektor primer dan sekunder, memberikan kemudahan akses.
Dengan total luas kawasan 319,36 km² (Banjarnegara: 161,25 km², Wonosobo: 158,11 km²), Geopark Dieng menjadi model pembangunan berkelanjutan berbasis geowisata.
Peran aktif masyarakat lokal, kolaborasi antar-pemerintah daerah, serta keterlibatan akademisi dan peneliti menjadikan kawasan ini sebagai laboratorium alam dan budaya terbuka.
Geopark ini juga telah melalui proses penilaian dan pemetaan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) serta Kementerian PUPR dan UNESCO Global Geopark Indonesia (UGGI), memperkuat posisinya dalam daftar geopark nasional yang tengah diajukan menuju status global.
Peta Kawasan Geopark Dieng adalah representasi visual dari kekayaan dan potensi kawasan vulkanik tinggi yang tidak hanya indah, tetapi juga sarat nilai edukatif dan budaya.
Dengan struktur peta yang informatif, wisatawan maupun peneliti dapat menjelajahi Dieng secara lebih terarah dan bermakna.