SERAYUNEWS– Masyarakat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah digemparkan dengan terdamparnya seekor Hiu Tutul berukuran raksasa di Pantai Jatimalang Purwodadi, Selasa (12/9/2023). Alih-alih menangkapnya, masyarakat justru berupaya mendorong ikan ke tengah laut, agar ikan kembali ke habitatnya.
Namun sayang, upaya yang mereka lakukan tak membuahkan hasil. Ikan Hiu Tutul yang sebelumnya tak sengaja terkena jaring ikan nelayan itu akhirnya dilaporkan mati. Tak hanya seekor, lima hari sebelumnya juga seekor Ikan Hiu Tutul terdampar di Pantai Pagak Ngombol, Purworejo dan dilaporkan mati.
Dari keterangan di laman kkp.goid, ikan ini bernama Ikan Hiu Paus (Rhincodon typus). Namun banyak orang menyebutnya Hiu Tutul atau Hiu Totol. Ikan ini telah ditetapkan sebagai hewan dilindungi. Penetapan itu sudah melalui proses panjang hingga diterbitkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2013.
Keputusan Menteri tersebut berisi tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus (Rhincodon typus). Proses penetapan status perlindungan Ikan Hiu Paus ini sudah melalui tahapan yang diatur dalam Peraturan Menteri KP Nomor 03 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penetapan Status Perlindungan Jenis Ikan.
Hal itu meliputi Usulan Inisiatif, Verifikasi Usulan, Analisis Kebijakan, Rekomendasi Ilmiah, dan Penetapan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) selaku Otoritas Keilmuan juga telah memberikan rekomendasi perlindungan penuh Ikan Hiu Paus melalui surat Nomor : 2425/IPH.1/KS.02/X/2012 tanggal 12 Oktober 2012.
Surat rekomendasi tersebut berisi mengenai Perlindungan Ikan Hiu Paus yang menyatakan bahwa Ikan Hiu Paus sudah memenuhi kriteria sebagai ikan yang statusnya perlu dilindungi secara penuh. Hal itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan.
Ikan Hiu Paus atau dikenal juga dengan sebutan Hiu Totol atau Hiu Bodoh merupakan salah satu jenis ikan hiu terbesar di dunia. Indonesia merupakan salah satu jalur migrasi dari Ikan Hiu Paus. Hal ini terbukti dengan seringnya jenis ikan ini ditemui di beberapa wilayah perairan Indonesia seperti perairan Sabang, Situbondo, Bali, Nusa Tenggara, Alor, Flores, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua.
Sepanjang tahun, ikan ini dapat ditemukan di sekitar Tanjung Kwatisore, Nabire Papua dengan jumlah populasi diperkirakan sekitar 27 – 41 ekor. Penelitian mengenai jenis Ikan Hiu Paus ini masih sangat minim dikarenakan sulitnya mempelajari siklus hidupnya yang cenderung migrator dan hidup soliter.
Namun diperkirakan jumlahnya makin berkurang dikarenakan mudahnya ikan ini tertangkap secara tidak sengaja (bycatch) oleh nelayan, karena ukurannya yang besar dan gerakannya yang lambat. Saat ini Ikan Hiu Paus masuk ke dalam Appendiks II CITES dan juga termasuk ke dalam daftar merah IUCN dengan kategori Rentan (Vulnerable).
Karena, ikan ini memiliki karakter yang spesifik seperti berumur panjang, fekunditas rendah, jumlah anakan sedikit, lambat dalam mencapai matang kelamin dan pertumbuhannya lambat, sehingga sekali terjadi over eksploitasi, sangat sulit bagi populasinya untuk kembali pulih.
Ikan Hiu Paus adalah predator tingkat trofik tinggi dalam ekosistem pesisir dan lautan terbuka. Manfaat dari penetapan status perlindungan penuh ikan ini adalah untuk menjaga keseimbangan ekosistem (rantai makanan) perairan laut, menjaga kelestarian biota laut langka (eksotik), menjaga nilai dan keanekaragaman sumberdaya ikan dan lingkungan secara berkelanjutan.
Selain itu, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui pengembangan pariwisata bahari berbasis Ikan Hiu Paus seperti yang dilakukan Australia. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan itu, untuk menghindari ancaman kepunahan Ikan Hiu Paus di habitat alam dan menjaga keanekaragaman hayati jenis ikan di Indonesia, Ikan Hiu Paus ditetapkan sebagai jenis ikan dilindungi.
Pemerintah Indonesia telah menunjukan komitmennya sebagai negara yang serius dalam upaya konservasi hiu di tingkat nasional. Seluruh upaya serius pengelolaan konservasi hiu ini diharapkan memberi dampak positif bagi pencitraan dunia perikanan dan pariwisata Indonesia di mata dunia.