SERAYUNEWS – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, memberikan sebuah usulan berupa kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) pada hari Selasa-Rabu, 16-17 April 2024 mendatang.
Mengapa demikian? Dua hari tersebut mungkin mampu mengurai dan mencegah dampak buruk akibat dari kepadatan lalu lintas yang terjadi saat arus balik Lebaran 2024.
Menhub Budi Karya berharap, adanya WFH bagi perkantoran ini bisa Presiden Joko Widodo (Jokowi) setujui.
Sebelumnya, usulan tersebut telah dibicarakan pada peninjauan sekaligus rapat koordinasi kesiapan pelaksanaan operasional arus balik Lebaran 2024 bersama sejumlah stakeholder di Kantor Jasa Marga KM 70, Cikampek, Jawa Barat, Kamis (11/4/2024).
“Saya kemarin sudah memutuskan rekomendasi itu bersama Menko dan Kakorlantas. Namun ini adalah hak prerogatif Presiden,” kata Menhub saat mengecek pergerakan penumpang dan pesawat pada masa arus balik di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (12/4/2024).
Menurut Menhub, kebijakan WFH perlu pemerintah lakukan demi mencegah terjadinya kepadatan lalin. Lalu, prediksi kepadatan arus balik ini lebih tinggi ketimbang arus mudik sebelum lebaran.
“Kemungkinan memang akan padat, terutama di jalur darat. Kalau udara dan laut bisa dikendalikan,” jelas Menhub.
Seperti kita ketahui, cuti bersama Lebaran 2024 akan berakhir pada Senin, (15/4/2024). Untuk itu, satu hari berselang, hampir seluruh perkantoran dan berbagai sektor lainnya sudah mulai masuk melakukan pekerjaannya.
Balik Lebih Awal
Selanjutnya, pada rapat koordinasi dengan sejumlah pihak, Menhub Budi mengingatkan kepada para perantau untuk balik lebih awal. Ia memberikan saran untuk melaksanakan perjalanan pada hari ini ataupun Sabtu besok.
“Oleh karenanya, untuk baliknya seperti Presiden waktu itu anjurkan, kembalinya lebih awal. Kalau bisa besok (Jumat) atau lusa, Sabtu. Karena Minggu dan Senin pasti ada kenaikan yang besar,” ungkap Menhub.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy juga menjelaskan bahwa arus balik Lebaran punya karakteristik yang berbeda dengan arus mudik.
Apabila arus mudik gerakannya sentrifugal (menyebar), arus balik justru sentripetal alias mengerucut ke salah satu titik, yaitu ibukota dan sekitarnya. Pengelolaan arus balik tentu jauh lebih sulit ketimbang saat arus mudik.
“Karena itu nanti mohon kesadarannya para pemudik agar betul-betul mematuhi kedisiplinan agar semua yang akan masuk kembali bekerja di ibukota Jakarta dan sekitarnya itu bisa dilayani dengan baik, baik oleh Korlantas, oleh Kementerian Perhubungan, maupun Kementerian PUPR, dan kementerian-kementerian yang lain,” jelasnya.***