SERAYUNEWS- Gaya renang merupakan salah satu aspek penting dalam kompetisi renang, yang memiliki masing-masing gaya dengan karakteristik dan teknik tersendiri.
Terdapat berbagai gaya utama saat berenang. Olahraga air ini juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Menurut federasi internasional, perenang gaya apakah yang bergerak lambat? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Terdapat empat gaya utama dalam berenang, yaitu gaya bebas, gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu.
Kamu bisa mempelajarinya dengan berlatih secara rutin. Karena jika dilakukan secara rutin memiliki manfaat bagi tubuh. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Salah satu manfaat berenang adalah menjaga kesehatan jantung. Berenang dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh dan kemampuan tubuh dalam menggunakan oksigen.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa rutin berenang selama 8 minggu dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi serta meningkatkan kesehatan jantung.
2. Menjaga Kesehatan dan Fungsi Paru
Bukan hanya berdampak pada kesehatan jantung, berenang secara rutin juga baik menjaga kesehatan dan fungsi paru-paru.
Olahraga ini dapat melatih otot-otot yang terlibat dalam pernapasan dan meningkatkan volume udara yang bisa ditampung paru-paru. Dampaknya, kekuatan dan kapasitas paru-paru pun juga akan meningkat.
3. Membangun Massa Otot
Berbagai gerakan dalam olahraga renang juga dapat membuat seluruh otot tubuh untuk bergerak melawan tekanan di dalam air.
Hal inilah yang menyebabkan berenang dapat meningkatkan kelenturan dan massa otot tubuh. Berenang dapat mengecilkan betis dan membuatnya tampak lebih kencang.
Melansir dari buku “Ensiklopedi Olah Raga Air: Macam-Macam Renang”, Rani Siti Fitriani, (2021), menurut federasi internasional, perenang gaya apakah yang bergerak lambat?
Jawabannya, gaya dada yang memiliki kecepatan paling lambat dibandingkan dengan teknik renang lain.
Gaya dada dikenal sebagai salah satu gaya renang yang memiliki kecepatan lebih lambat dibandingkan dengan gaya bebas (freestyle) atau gaya kupu-kupu (butterfly).
Terdapat beberapa alasan utama yang menyebabkan perenang gaya dada bergerak lebih lambat.
Gerakan kaki pada gaya dada melibatkan tendangan keluar dan menarik kembali ke arah tubuh, yang menghasilkan dorongan lebih kecil dibandingkan gerakan kaki pada gaya bebas atau gaya kupu-kupu yang lebih langsung.
Selain itu, gerakan tangan pada gaya dada juga relatif lambat dan kurang efektif. Ini melibatkan dorongan ke depan dan menarik ke bawah, bukan menarik ke belakang seperti pada gaya lain, sehingga dorongan ke depan lebih kecil.
Posisi tubuh perenang juga dapat melakukan gaya dada turut berkontribusi pada lambatnya kecepatan.
Pada gaya dada, posisi tubuh cenderung lebih tinggi di atas permukaan air, dengan kepala dan dada terangkat.
Posisi ini dapat menyebabkan hambatan air yang lebih besar daripada posisi tubuh yang lebih streamline dan terendam dalam air seperti pada gaya bebas atau gaya kupu-kupu.
Dengan adanya hambatan air ini mengurangi efisiensi gerakan dan memperlambat kecepatan.
Fase pemulihan gaya dada juga lebih panjang daripada gaya lain. Kemudian, fase pemulihan adalah saat perenang menarik tangan ke depan untuk mempersiapkan gerakan berikutnya.
Fase pemulihan lebih panjang pada gaya dada menyebabkan perenang kehilangan momentum, yang berdampak pada penurunan kecepatan secara keseluruhan.
Demikian penjelasan mengenai perenang gaya apakah yang bergerak lambat. Semoga bermanfaat! *** (Putri Silvia Andrini)