Purwokerto, Serayunews.com- Minat baca warga Indonesia masih cukup rendah dibandingkan negara-negara lainnya. Mulai dari anak-anak hingga dewasa lebih banyak memainkan gadget daripada membaca buku.
Kondisi kurangnya minat baca tersebut hampir merata di setiap daerah, baik kota besar maupun kota kecil. Terlihat dari kunjungan masyarakat pada perpustakaan baik perpustakaan sekolah, kampus atau umum. Jumlahnya jauh lebih sedikit dari kunjungan masyarakat di pusat hiburan atau mall. Apalagi ditengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Hal tersebut juga dirasakan Universitas Amikom Purwokerto, dengan menurunnya jumlah pengunjunh perpustakaan dibeberapa bulan terakhir. Termasuk hasil kuosioner yang menunjukkan kurangnya minat mahasiswa pada gerakan literasi.
LP3M dan UPT Bahasa Universitas Amikom Purwokerto pun menggelar program Amikom Mitra Masyarakat melakukan gerakan literasi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, narasumber sosialisasi Gerakan Literasi Masyarakat, Zulia Karini SS MHum memaparkan pengetahuan seputar literasi dan buku. Menurut dosen Linguistik tersebut mengatakan literasi dimaknai sempit sebatas kemampuan membaca dan menulis.
“Literasi bertujuan dapat meningkatkan pengetahuan yang dimiliki dengan cara membaca segala macam informasi yang bermanfaat; dapat juga meningkatkan kepahaman seseorang di dalam mengambil inti sari dari suatu bacaan; mengisi waktu dengan literasi agar lebih berguna dan memberikan penilaian kritis pada karya tulis seseorang,” katanya.
Jenis-jenis literasi antara lain ada literasi visual, literasi media, literasi perpustakaan dan literasi teknologi. Beberapa contoh gerakan literasi yang dapat diterapkan di sekolah di antaranya jadwal wajib ke perpustakaan, membaca buku non pelajaran sebelum proses belajar dimulai dan membuat dinding motivasi di kelas.
Menurutnya, jika saat ini masyarakat enggan membaca buku karena mobilitas tinggi, bisa memanfaatkan ebook, yang memudahkan membaca kapan pun dan di manapun. Di Perpustakaan Amikom yang telah berdiri sejak tahun 2005 ini juga tersedia berbagai buku bacaan mulai fiksi, non fiksi, karya ilmiah, buku referensi, maupun ebook.
“Kami ingin menjadi perpustakaan masa depan dengan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi agar dapat bersaing diera global. Dengan terus berupaya senantiasa ikut mencerdaskan anak bangsa dan selalu berusaha menyediakan berbagai sumber ilmu yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan dosen,” ujarnya. (Alf)