SERAYUNEWS – Misteri Desa Lagetang merupakan legenda yang menjadi konsumsi akar rumput dan kerap membuat tercengang.
Misteri Desa Legetang yang lenyap dalam semalam masih menjadi perbincangan, bahkan masyarakat memberi julukan sebagai Dukuh Sodom.
Gelar Dukuh Sodom yang orang sematkan kepada Desa Legetang tidak lahir dari ruang hampa. Akan tetapi, cerita yang tersebar membuat memori tersebut melekat di ingatan masyarakat.
Hilangnya Desa Legetang konon sebagai azab yang menimpa masyarakat di sana. Lantaran, kerap menyimpang, bak kaum Sodom.
Menurut cerita yang beredar, kehidupan masyarakat Desa Legetang awalnya sangat makmur. Banyak petani yang sukses secara ekonomi.
Pasalnya, ketika banyak daerah lain yang gagal panen, Desa Legetang memiliki hasil panen yang melimpah dengan kualitas terbaik.
Oleh karena itu, masyarakat tidak pernah merasa kekurangan, lantaran terus mendapatkan panen yang sangat melimpah.
Sayangnya, kehidupan yang jaya ini membuat masyarakat di sana jauh dari ajaran agama. Bahkan, memiliki akhlak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Untuk merayakan seluruh keberhasilan mereka, masyarakat Desa Legetang kabarnya tidak pernah bersyukur. Bahkan, mereka tenggelam dalam kemaksiatan.
Masyarakat di sana kabarnya kerap mengadakan pesta minuman keras, main judi, tarian erotis, dan suka mencuri.
Suatu malam, masyarakat Desa Legetang mengadakan tarian erotis yang para penari perempuan bawakan dan berujung pada perzinahan.
Melansir dari sared-banjarnegara.desa.id, pada 17 April 1955 malam, terdengar suara benda berat yang berjatuhan.
Usut punya usut, Pegunungan Pengamun-amun terbelah dan mengalami longsor dahsyat. Sontak, hal itu melenyapkan Desa Legetang.
Desa Legetang yang mulanya berupa lembah, berubah menjadi gundukan tanah baru yang menyerupai seperti bukit.
Peristiwa ini disebut-sebut sangat mirip dengan azab yang diterima oleh akun Sodom di zaman Nabi Luth, AS. Oleh karena itu, Desa Legetang dapat gelar Dukuh Sodom.*** (Umi Uswatun Hasanah)