Ilustrasi misteri Gunung Padang Cilacap (Foto: Aris Andrianto/Purokertokita.com)
SERAYUNEWS – Gunung Padang di Cilacap, atau yang juga dikenal dengan nama Gunung Padang Majenang, menyimpan berbagai misteri dan keunikan yang menarik perhatian banyak orang.
Salah satu daya tarik utama dari gunung ini adalah bebatuan yang tampak mirip potongan kayu, serta hubungannya dengan sejarah Kerajaan Padjajaran.
Keunikan dan Misteri Gunung Padang Cilacap
1. Struktur Bebatuan Unik:
Gunung Padang terletak di Desa Salebu, Kecamatan Majenang, Cilacap. Salah satu ciri khas dari gunung ini adalah batuan-batuannya yang memiliki bentuk memanjang, menyerupai potongan kayu. Bentuk ini cukup berbeda dari gunung-gunung lain di Indonesia dan menjadi salah satu daya tarik utama bagi para peneliti dan wisatawan.
Menurut cerita rakyat, bebatuan di Gunung Padang dulunya merupakan kayu-kayu yang diperuntukkan untuk pembangunan istana oleh Raja Kian Santang, Raja Kerajaan Padjajaran. Raja Kian Santang hendak membangun istana bagi permaisurinya, Naganingrum, yang sedang hamil.
3. Kisah Pembatalan Pembangunan:
Rencana pembangunan istana dibatalkan setelah terjadi intrik. Konon, ada seseorang yang membenci permaisuri dan menggantikan bayi yang ada di dalam perut Naganingrum dengan anak anjing. Sebagai akibatnya, kayu-kayu yang sudah disiapkan untuk pembangunan istana hanya dibiarkan di tempat tersebut.
4. Transformasi Menjadi Batu:
Kayu-kayu yang dibiarkan di daerah tersebut lambat laun berubah menjadi batu. Batu-batu ini memiliki ukuran yang cukup besar dengan panjang rata-rata 14 meter dan lebar 12 meter, dan bentuknya masih menyerupai potongan kayu.
5. Situs Pabahanan:
Di sekitar Gunung Padang terdapat Situs Pabahanan, sebuah tempat yang hingga kini banyak dikunjungi untuk berziarah. Situs ini dipercaya oleh sebagian orang memiliki kekuatan ajaib yang dapat mengabulkan berbagai keinginan, termasuk dalam hal jodoh dan kekayaan.
Gunung Padang Cilacap dengan segala misteri dan keunikannya menjadi salah satu destinasi yang menarik untuk diteliti lebih dalam.
