SERAYUNEWS– Sosok bule yang penuh cinta pada Indonesia, Sergei Domogatskii atau Mr. Terimakasih, mengejutkan para pengikut setianya.
Hari ini, Rabu, 23 April 2025, dia mengumumkan pamit dari aktivitas menulis blog dan membagikan kisah sosialnya di media sosial. Unggahannya langsung menyita perhatian publik.
Sergei bukanlah sosok biasa. Ia mulai melakukan kegiatan sosial di Indonesia secara senyap, jauh sebelum kehadiran akun Instagram miliknya.
Ketika Pandemi COVID-19 melanda dan seluruh dunia mengalami ‘lockdown’, Sergei mengaku turun langsung membantu warga. Ia menyumbangkan sembako kepada 5.490 jiwa yang terdampak dan mengalami kelaparan.
Tak hanya itu, dalam tiga bulan terakhir, ia juga membangun enam rumah untuk keluarga yang tidak mampu. Semuanya ia lakukan dengan dana pribadi, tanpa sponsor atau donasi publik.
“Dari lubuk hati saya yang paling dalam,” katanya, “Saya mencintai rakyat Indonesia,” tulis keterangan di Instagram @mr.terimakasih.
Melalui media sosialnya, ia mulai membagikan kisah-kisah itu, bukan untuk pamer, tetapi sebagai inspirasi.
Harapannya, semakin banyak orang yang tergerak untuk berbuat baik. Jutaan orang pun mengikuti akun Instagram-nya, menjadikannya ikon amal lintas bangsa.
Namun, di tengah popularitas dan pengaruh positifnya, Sergei menerima ujian tak terduga, berupa ancaman. Ia mengungkap bahwa di Bali, ada seseorang yang tidak senang dengan aksi sosial yang ia lakukan.
“Jika kau tidak berhenti membantu masyarakat Bali dan Indonesia… Jika kau terus membagikan semua ini di media sosial… Maka kau dan seluruh bisnismu akan menerima akibat yang sangat buruk,” tulisnya lagi.
Pernyataan ini mengejutkan banyak orang. Sergei mengaku tahu siapa pelakunya, tetapi ia memilih untuk tidak menyebut nama demi menghindari konflik. “Jika kalian tahu, kalian akan kecewa… sangat kecewa,” ucapnya penuh makna.
Sergei akhirnya memutuskan untuk pamit dari dunia blogging dan aktivitas media sosialnya, bukan karena ia berhenti mencintai Indonesia, tetapi demi keamanan dan ketenangan.
“Saya pamit. Bukan karena Saya berhenti mencintai kalian. Aku mencintai kalian. Selalu,” pungkasnya.
Pernyataan ini menyulut reaksi besar dari netizen. Ribuan komentar membanjiri unggahannya. Banyak yang mendukung dan mengajak Sergei untuk tidak menyerah.
Ada pula yang mengajaknya pindah ke daerah lain seperti Bekasi dan Yogyakarta untuk melanjutkan perjuangannya di tempat yang lebih ramah.
Tak sedikit pula yang mendesak Sergei untuk membuka identitas orang yang mengancamnya. Beberapa warganet bahkan berspekulasi bahwa ada keterlibatan pihak berpengaruh, mungkin bahkan pejabat atau pengusaha lokal.
Namun Sergei tetap teguh. Ia menolak mengungkap identitas tersebut dan memilih untuk menutup bab ini dengan tenang. Ia meyakini bahwa kebaikan akan selalu menemukan jalannya.
Kisah Sergei adalah refleksi tentang bagaimana kebaikan bisa menginspirasi jutaan orang, tetapi juga mengundang kecemburuan dan ancaman.
Ia adalah simbol bahwa seseorang tak harus berasal dari tanah air untuk mencintai dan membantu. Dari Rusia, Sergei datang membawa cinta dan harapan.
Dan kini, walau pamit dari media sosial, jejak kebaikannya tak akan pernah pudar dari hati rakyat Indonesia.
Meski Mr. Terimakasih telah pamit, semangat dan inspirasinya tetap hidup. Ia membuktikan bahwa satu orang pun bisa membuat perubahan nyata.
Dan walau dunia maya kini kehilangan satu suara kebaikan, dunia nyata telah mendapatkan ratusan rumah, ribuan makanan, dan jutaan harapan.