SERAYUNEWS – Memasuki musim penghujan, PT KAI Daop 5 Purwokerto menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 17 stasiun yang berada yang dioperasikan oleh Daop 5 Purwokerto. Hal itu untuk mengantisipasi jalur kereta api yang mengalami peristiwa bencana alam.
Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Feni Novida Saragih mengungkapkan berbagai upaya dilakukan terutama dari sisi prasarana. Bahkan, ditingkatkan saat memasuki musim penghujan terutama dengan intensitas tinggi selama beberapa pekan ini.
“Upaya yang telah dilaksanakan antara lain kegiatan inspeksi lintas untuk memastikan seluruh lintas siap dalam musim penghujan. Adapun kegiatan inspeksi meliputi pengecekan fasilitas operasional, fasilitas pendukung perjalanan KA, fasilitas penunjang lainnya hingga kemampuan SDM dalam mengamankan dan menjaga perjalanan KA agar selamat, aman, lancar dan terkendali,” ujar dia, Kamis (21/11/2024).
Daop 5 Purwokerto, lanjut Feni juga memastikan seluruh prasarana dalam kondisi baik, seperti kondisi jalur, kondisi bantalan, penambat rel, jembatan, wesel, batu balast, normalisasi saluran air, dan perlintasan sebidang.
“Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, Daop 5 Purwokerto telah menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis apabila terjadi hambatan seperti banjir, amblesan dan tanah longsor. AMUS yang siapkan berupa batu balast, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan, red), alat penambat rel, dan alat berat lainnya,” kata dia.
Adapun lokasi AMUS di wilayah Daop 5 Purwokerto diantaranya terletak di Stasiun Slawi, Prupuk, Bumiayu, Legok, Karangsari, Purwokerto, Kebasen, Langen, Sidareja, Jeruklegi, Cilacap, Maos, Kroya, Tambak, Gombong, Kebumen, dan Kutoarjo.
Selain itu menjelang angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Daop 5 Purwokerto juga telah menyiapkan 49 personil Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) extra dan 15 personil petugas Daerah Pengawasan Khusus (Dapsus). “Masyarakat juga dapat melaporkan kepada petugas KAI terdekat apabila melihat hal-hal yang bisa membahayakan keselamatan perjalanan KA seperti aksi oknum yang mencurigakan atau gangguan alam yang berpotensi membahayakan keselamatan perjalanan KA,” ujarnya.