BerandaBanjarnegaraNadhom Alfiah dan Yaalal Wathon Berkumandang dari Tribun Penonton Liga Santri

Nadhom Alfiah dan Yaalal Wathon Berkumandang dari Tribun Penonton Liga Santri

suporter Tangho FC
Suporter Tangho FC dalam Liga Santri Piala Kasad tingkat Kodim 0704 Banjarnegara. Foto Maula

Suporter merupakan bagian dari pemberi semangat bagi para pemain. Mereka bernyanyi dan teriak tanpa henti memberikan dukungan saat tim kesayangannya bermain. Namun ada yang berbeda dalam Liga Santri di Stadion Soemitro Kolopaking, Banjarnegara. Tidak hanya nyanyian penyemangat, para suporter yang juga santri ini melantunkan nadhom alfiyah  dengan iringan tabuhan drumband.


Banjarnegara, serayunews.com

Ada yang berbeda dari suara riuh tribun penonton, saat laga antara Pondok Pesantren Tanbihul Ghofiliin vs Pondok Pesantren Darunnajah. Selain melantunkan nyanyian pembangkit semangat, para suporter ini juga melantunkan Nadhom Alfiyah dengan iringan tabuhan drumband ala suporter.

Nadhom Alfiyah, merupakan kitab alat bagi kalangan santri untuk memudahkan dalam panduan membaca kitab gundul. Tentu saja, ini menjadi perhatian para penonton yang hadir dari kalangan masyarakat umum.

Alunan nadhom Alfiyah yang mencapai lebih dari 1.000 bait ini, dinyanyikan secara bersamaan layaknya para suporter memberikan nyanyian untuk para pemain.

“Kami salut pada suporter dari kalangan santri. Beberapa nyanyian lagu penyemangat yang mereka nyanyikan juga sangat luar biasa,” kata Panpel Liga Santri Kodim 0704 Banjarnegara, Setyo Eko Nugroho.

Beberapa lagu dari para suporter santri dalam Liga Santri ini di antaranya lagu perjuangan Yaalal Wathon, Nadhom Alfiyah, serta beberapa bait shalawat, serta syair khas kaum sarungan. Mereka terus bernyanyi sepanjang pertandingan demi memberikan semangat bagi para pemain.

Amir Faizal, suporter dari Tangho FC ini mengaku, sengaja melantunkan baik shalawat dan nadhom Alfiyah sebagai upaya untuk mendukung dan menambah semangat pemain yang berada di lapangan. Selain itu, lantunan bait ini juga menjadi bagian dari para santri untuk tetap menjaga hafalan nadhom yang menjadi bagian dari pembelajaran di pesantren.

Terkait